Kamis, 29 Mei 2008

the first British SAS soldiers killed by a South East Asian soldier

Ini cerita tentang the first British SAS soldiers killed by a South East Asian soldier (yg tentu saja diwakili oleh prajurit dari RPKAD/Kopassus )

Setting ceritanya adalah bulan April tahun 1965, ketika Indonesia sedang berkonfrontasi dengan Malingsial. Lokasi pertempuran di desa Mapu, Long Bawan, perbatasan Kalimantan Barat dan Sabah.

Saat itu batalion 2 RPKAD (sekarang Grup 2 Kopassus) baru saja terbentuk. batalion baru ini segera dikirim untuk misi khusus ke kalimantan barat. Mereka mendarat di Pontianak bulan Februari 1965, dan segera setelah itu mereka berjalan kaki menuju posnya di Balai Karangan yang jaraknya puluhan kilometer dari lapangan terbang.

Pos Balai Karangan merupakan pos terdepan TNI yang sebelum kedatangan RPKAD dijaga oleh infanteri dari batalion asal Jatim. Sekitar 1 km di depan pos Balai Karangan adalah pos terdepan tentara Inggris di desa Mapu yang dijaga oleh satu kompi British paratrooper dan beberapa orang SAS. Menyerang pos inilah yang menjadi misi khusus batalion RPKAD. Pos Mapu tersebut sering digunakan sebagai transit bagi personel SAS yang akan menyusup ke wilayah Indonesia. TNI ingin hal ini dihentikan dengan langsung melenyapkan pos tersebut.

Pos Inggris di Mapu tersebut terletak di puncak sebuah bukit kecil yang dikelilingi lembah, sehingga pos ini sangat mudah diamati dari jarak jauh. Selain itu, pos tersebut juga cukup jauh dari pasukan induknya yang kira-kira terpisah sejauh 32 km.

Pasukan RPKAD yang baru datang segera mempersiapkan setiap detail untuk melakukan penyerangan. Prajurit RPKAD yang terpilih kemudian ditugaskan untuk melakukan misi reconnaisance untuk memastikan kondisi medan secara lebih jelas. Mereka juga memetakan pos tersebut dengan detail sehingga bisa menjadi panduan bagi penyusunan strategi penyerangan, termasuk detail jalur keluar masuknya.

Tugas recon ini sangat berbahaya, mengingat SAS juga secara rutin melakukan pengamatan ke posisi-posisi TNI. Jika kedua recon tersebut berpapasan tanpa sengaja, bisa jadi akan terjadi kotak tembak yang akan membuyarkan rencana penyerangan. Oleh karena itu, recon RPKAD sangat berhati-hati dalam menjalankan misinya. Bahkan mereka menggunakan seragam milik prajurit zeni TNI AD untuk mengelabui musuh apabila terjadi kemungkinan mereka tertangkap atau tertembak dalam misi recon tersebut.

Setelah sebulan mempersiapkan penyerangan, pada 25 April 1965 gladi bersih dilakukan. Dari tiga kompi RPKAD yang ada di pos Balai Karangan. Komandan batalion, Mayor Sri Tamigen, akhirnya memutuskan hanya kompi B (Ben Hur) yang akan melakukan penyerangan. Sementara 2 kompi lainnya tetap berada di wilayah Indonesia untuk berjaga-jaga bila terjadi sesuatu.

Dalam penyerangan ini, kompi B diharuskan membawa persenjataan lengkap. Mulai dari senapan serbu AK-47, senapan mesin Bren, peluncur roket buatan Yugoslavia, dan Bangalore torpedoes, mainan terbaru RPKAD waktu itu, yang biasanya digunakan untuk menyingkirkan kawat berduri atau ranjau.

Selesai mengatur perbekalan, Ben Hur mulai bergerak melintasi perbatasan selepas Maghrib. Karena sangat berhati-hati, mereka baru sampai di desa Mapu pada pukul 0200 dini hari. Setelah itu mereka segera mengatur posisi seperti strategi yang telah disusun dan dilatih sebelumnya.

Pos Mapu berbentuk lingkaran yang dibagi ke dalam empat bagian yang masing-masing terdapat sarang senapan mesin. Perimeter luar dilindungi oleh kawat berduri, punji, dan ranjau claymore. Satu-satunya cara untuk merebut pos ini adalah dengan merangsek masuk kedalam perimeter tersebut dan bertarung jarak dekat. Menghujani pos ini dengan peluru dari luar perimeter tidak akan menghasilkan apa-apa karena didalam pos tersedia lubang-ubang perlindungan yang sangat kuat.

Beruntung, malam itu hujan turun dengan deras seolah alam merestui penyerangan tersebut, karena bunyi hujan menyamarkan langkah kaki dan gerakan puluhan prajurit komando RPKAD yang mengatur posisi di sekitar pos tersebut.

Setelah dibagi ke dalam tiga kelompok, prajurit komando RPKAD berpencar ke tiga arah yang telah ditetapkan. Peleton pertama akan menjadi pembuka serangan sekaligus penarik perhatian. Kedua peleton lainnya akan bergerak dari samping/rusuk dan akan menjebol perimeter dengan bagalore torpedoes agar para prajurit RPKAD bisa masuk ke dalam dan melakukan close combat.

Pada jam 0430 saat yang dinanti-nanti tiba, peleton tengah membuka serangan dengan menembakkan senapan mesin Bren ke posisi pertahanan musuh. Segera setelah itu, dua peleton lainnya meledakkan bangalore torpedoes mereka dan terbukalah perimeter di kedua rusuk pertahanan pos tersebut. Puluhan prajurit RPKAD dengan gagah berani masuk menerjang ke dalam pos untuk mencari musuh.

Prajurit Inggris berada pada posisi yang tidak menguntungkan karena tidak siap dan sangat terkejut karena mereka tidak menduga akan diserang pada jarak dekat. Apalagi saat itu sebagian rekan mereka sedang keluar dari pos untuk berpatroli. Yang tersisa adalah 34 prajurit Inggris. Hal ini memang telah dipelajari recon RPKAD, bahwa ada hari-hari tertentu dimana 2/3 kekuatan di pos tersebut keluar untuk melakukan patroli atau misi lainnya. Dan hari itulah yang dipilih untuk hari penyerangan.

Dengan susah payah, akhirnya ke-34 orang tersebut berhasil menyusun pertahanan. Beberapa prajurit RPKAD yang sudah masuk ke pos harus melakukan pertempuran jarak dekat yang menegangkan. Dua prajurit RPKAD terkena tembakan dan gugur. Namun rekan mereka terus merangsek masuk dan berhasil menewaskan beberapa tentara Inggris dan melukai sebagian besar lainnya. Tentara Inggris yang tersisa hanya bisa bertahan sampai peluru terakhir mereka habis karena mereka telah terkepung.

Diantara yang terbunuh dalam pertempuran jarak dekat yang brutal tersebut adalah seorang anggota SAS. Ini adalah korban SAS pertama yang tewas ditangan tentara dari ASEAN. Namun sayangnya Inggris membantah hal ini. Bahkan dalam buku karangan Peter Harclerode berjudul "Para! Fifty Years of the Parachute Regiment halaman 261 pemerintah Inggris malah mengklaim mereka berhasil menewaskan 300 prajurit RPKAD dalam pertempuran brutal tersebut. Lucunya klaim pemerintah Inggris ini kemudian dibantah sendiri oleh penulis buku tersebut di halaman 265, ia menyebutkan bahwa casualties RPKAD hanya 2 orang. Secara logis memang angka 300 tidak mungkin karena pasukan yang menyerang hanya satu kompi. Pemerintah Inggris melakukan hal tersebut untuk menutupi rasa malu mereka karena dipecundangi tentara dari dunia ketiga, bahkan salah satu prajurit dari kesatuan terbaik mereka ikut terbunuh dalam pertempuran tersebut.

Pertempuran itu sendiri berakhir saat matahari mulai meninggi. Prajurit RPKAD yang sudah menguasai sepenuhnya pos Mapu segera menyingkir karena mereka mengetahui pasukan Inggris yang berpatroli sudah kembali beserta bala bantuan Inggris yang diturunkan dari helikopter. Mereka tidak sempat mengambil tawanan karena dikhawatirkan akan menghambat gerak laju mereka.

Sekembali di pos Balai Karangan, kompi Ben Hur disambut dengan suka cita oleh rekan-rekannya. Para prajurit yang terlibat dalam pertempuran mendapatkan promosi kenaikan pangkat luar biasa. Mereka juga diberi hadiah pemotongan masa tugas dan diberi kehormatan berbaris di depan Presiden Soekarno pada upacara peringatan kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1965.

Itulah cerita heroik batalion 2 RPKAD, cikal bakal Grup 2 Kopassus.

Minggu, 04 Mei 2008

Rekor Indonesia Di Mata Dunia

Republik Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau (termasuk 9.634 pulau yang belum diberi nama dan 6.000 pulau yang tidak berpenghuni). Disini ada 3 dari 6 pulau terbesar didunia, yaitu : Kalimantan (pulau terbesar ketiga di dunia dgn luas 539.460 km2), Sumatera (473.606 km2) dan Papua (421.981 km2).

* Indonesia adalah Negara maritim terbesar di dunia dengan perairan seluas 93 ribu km2 dan panjang pantai sekitar 81 ribu km2 atau hampir 25% panjang pantai di dunia.

* Pulau Jawa adalah pulau terpadat di dunia dimana sekitar 60% hamper penduduk Indonesia (sekitar 130 jt jiwa) tinggal di pulau yang luasnya hanya 7% dari seluruh wilayah RI.

* Indonesia merupakan Negara dengan suku bangsa yang terbanyak di dunia. Terdapat lebih dari 740 suku bangsa/etnis, dimana di Papua saja terdapat 270 suku.

* Negara dengan bahasa daerah yang terbanyak, yaitu, 583 bahasa dan dialek dari 67 bahasa induk yang digunakan berbagai suku bangsa di Indonesia. Bahasa nasional adalah bahasa Indonesia walaupun bahasa daerah dengan jumlah pemakai terbanyak di Indonesia adalah bahasa Jawa.

* Indonesia adalah negara muslim terbesar di dunia. Jumlah pemeluk agama Islam di Indonesia sekitar 216 juta jiwa atau 88% dari penduduk Indonesia. Juga memiliki jumlah masjid terbanyak dan Negara asal jamaah haji terbesar di dunia.

* Monumen Budha (candi) terbesar di dunia adalah Candi Borobudur di Jawa Tengah dengan tinggi 42 meter (10 tingkat) dan panjang relief lebih dari 1 km. Diperkirakan dibuat selama 40 tahun oleh Dinasti Syailendra pada masa kerajaan Mataram Kuno (750-850).

* Tempat ditemukannya manusia purba tertua di dunia, yaitu : Pithecanthropus Erectus” yang diperkirakan berasal dari 1,8 juta tahun yang lalu.

* Republik Indonesia adalah Negara pertama yang lahir sesudah berakhirnya Perang Dunia II pada tahun 1945. RI merupakan Negara ke 70 tertua di dunia.

* Indonesia adalah Negara pertama (hingga kini satu-satunya) yang pernah keluar dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada tgl 7 Januari 1965. RI bergabung kembali ke dalam PBB pada tahun 1966.

* Tim bulutangkis Indonesia adalah yang terbanyak merebut lambing supremasi bulutangkis pria, Thomas Cup, yaitu sebanyak 13 x (pertama kali th 1958 & terakhir 2002).

* Indonesia adalah penghasil gas alam cair (LNG) terbesar di dunia (20% dari suplai seluruh dunia) juga produsen timah terbesar kedua.

* Indonesia menempati peringkat 1 dalam produk pertanian, yaitu : cengkeh (cloves) & pala (nutmeg), serta no.2 dalam karet alam (Natural Rubber) dan minyak sawit mentah (Crude Palm Oil).

* Indonesia adalah pengekspor terbesar kayu lapis (plywood), yaitu sekitar 80% di pasar dunia.

* Terumbu Karang (Coral Reef) Indonesia adalah yang terkaya (18% dari total dunia).

* Indonesia memiliki species ikan hiu terbanyak didunia yaitu 150 species.

* Biodiversity Anggrek terbeser didunia : 6 ribu jenis anggrek, mulai dari yang terbesar (Anggrek Macan atau Grammatophyllum Speciosum) sampai yang terkecil (Taeniophyllum, yang tidak berdaun), termasuk Anggrek Hitam yang langka dan hanya terdapat di Papua.

* Memiliki hutan bakau terbesar di dunia. Tanaman ini bermanfaat ntuk mencegah pengikisan air laut/abrasi.

* Binatang purba yang masih hidup : Komodo yang hanya terdapat di pulau Komodo, NTT adalah kadal terbesar di dunia. Panjangnya bias mencapai 3 meter dan beratnya 90 kg.

* Rafflesia Arnoldi yang tumbuh di Sumatera adalah bunga terbesar di dunia. Ketika bunganya mekar, diameternya mencapai 1 meter.

* Memiliki primata terkecil di dunia , yaitu Tarsier Pygmy (Tarsius Pumilus) atau disebut juga Tarsier Gunung yang panjangnya hanya 10 cm. Hewan yang mirip monyet dan hidupnya diatas pohon ini terdapat di Sulawesi.

* Tempat ditemukannya ular terpanjang di dunia yaitu, Python Reticulates sepanjang 10 meter di Sulawesi.

* Ikan terkecil di dunia yang ditemukan baru-baru ini di rawa-rawa berlumpur Sumatera. Panjang 7,9 mm ketika dewasa atau kurang lebih sebesar nyamuk. Tubuh ikan ini transparan dan tidak mempunyai tulang kepala.


source : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=848356

Kamis, 24 April 2008

anak gaul jaman sekarang

1.rambut mohawck,emo,harajuku,britpop
2.stelean indies,rock and roll,ato kejepang2x-an
3.jacket cewek : warna yg nabrak2x kaya IJO,KUNING,-army ato skrng2x mulai kotak2x bergaris
jakcet cowok : jeans-cardinal-vitage merek adidas-pake jas yg item-army
cewek-cowok: semua pakean mulai dari sepatu-jam buatan distro
4.beli baju ato jacket? KE DISTRO aja..(walpoun ga beli apa2x)
5.pake gelang2x karet yg item2x..
6.jomblo = cupu
7.GA ADA LAGI LAGU2X ANAK,jaman gue ada bondan si lumba2x,ria enes sama susan,eno lerian dll
8.nonton TV? MTV terusss...
9.malem minggu ngajak si doi pasti ke mall
10.gaya ngomong "GUE GITLOHH.."."SECARA...... GITU LOHH...","CAPE DYEEE..."
11.ke warnet cuma buka FRENDSTER
12.di buss,di angkot,lagi jalan,di skull ato di kampus bawa mp3 ato i pod trus di stel
13.hp minimal 2 jt-an berkamera
14.pose foto
cewe:45' DERAJAT DENGAN TAMPANG SO CUTE(BIAR JELEKNYA GA KELIATAN)
cowo:NGANGKAT DAGU NGELIAT KE ARAH YG TERANG CAHAYANYA..kalo ga NUNDUK KE BAWAH MATA LIAT KE DEPAN sambil pamer rambut
trus dipasang di FS
15.bahasa sms "h1,hr Ni Lo3 M0 jLn2x B4rEn9 tem3N2x 9W ga ?"
16.punya mobil mahal2x,motor cbr trus caper padahal punya ortunya
17.rambut cewek item dan lurus banget........... direbonding..
18.lagu?indie,britpop,japan.... dewa19,gigi DLL mah lewat...
19.mulai ke clubing
20.punya banyak nomer im3,xl,simpati trus no nya di iklanin di forum majalah,radio,dll
21.DRAGON BALL,DORAEMON,KUNG FU BOY,CHIN MI,LEGENDA NAGA? lewatttt... sekarang
BLEACH,DEATH NOTE,NARUTO,20th Century boy,dll..
22.pramuka?dulu sih gaul sekarang?
23.makan? Mcd,KFC,JCO,bread talk dll
24.taon2x kemaren.. cs-ragnarok-dota-(selajutnya apa ya ahuahuahuahauha)
25.tujuan ke pensi cuma pamer pacar ke orang laen
26.tukang NOMAT
27.kelas 3 ? SSC,GANESHA OPERATION,izi
28.JADI KORBAN penculikan TIANSI eace:
29.cewek?korban kokology....
30.bego kalo ga nonton HEROES,PRISON BREAK,dll
31.yg cewek nonton drama korea....Princes hour anyone uahuahauahua...
32.Nonton reality show sctv
33.belajar dari MBS?? sekarang guitar pro
================================================== ===============
34.jamannya laptop nyari wifi gratisan bahkan lagi perkuliahan dikit2x dosen gerak alt-tab
35.MIYABI dan jav idol dan video porno anak2x sma,di save di hp trus pass istirahat dikerubutin sama orang2x
36.nangkring di pinggir2x mall sambil ngeliat ke bawah
37.yg cewek jalan2x ke straberi yg nyedianin pernak pernik
38.foto di fs pake editap photosop
================================================== ===============
39.jam tangan levi's / odm yg kotak2x padahal kw1
================================================== ===============
40. kalo ngobrol pake kata2 kayak "bo"
ex : aduh bo, tau ngga sih tadi dia ngeliatin gw gitu..
41. kerjaannya nyari invitation biar bisa clubbing gratis
42. ngerokok, tapi ngga ditarik.. cuma isep-buang..biar keliatan keren..
43. hapenya 2, satu buat sms,musik,foto2,dll... satu buat nelfon murah..hehehe
44. skinny jeans
45. kalo lagi sendirian di tempat rame, kerjaannya ngotak-ngatik hape, biar keliatannya lagi sms-an, padahal kesepian..
46. dulu doraemon, sekarang spongebob....
================================================== ===============
47.kebanyakan cwe jaman skarang,dari blakang diliat, malam minggu, tapi di liat dari depan.......buset! malam jum'at kliwon
48.cuma bisa dengerin lagu, ga bisa nyanyiin dgn bner ato mainin alat musik
49.sok-sok an jadi pembalap [khusus cwo]
50.beli brand distro di blok m [biasanya pr* sh*p]
51.jaman nya pake celana pensil ma sepatu jerry [yg pantofel gitu deh....]
52.klo debat, udah pake bahasa bon-bin sama bahasa di atas ranjang
53.udah pada smoking, nge ganja, ke sekolah, malah sakaw
================================================== =================
54.yg cewe bodinya pada jadi semua padahal umur baru 14-17 taun ..
55.trus pada rame2 make kartu selular "3" biar bisa sms gratis ..
56.yg cewe pada sibuk cari cowo yg anak emo,biar ga ketinggalan jaman ..
57.trus cewe juga skrg kalo jalan ke mall bawa tas yg yg ditaro di lengan gitu(gw gatau namanya) mungkin biar keliatan udah dewasa ..
58.yg cowo pada rame2 ke salon buat smoothing rambut ..
59.bikin MSN/YM biar dikata gaul .. lalu bikin myspace,LC(Live Connector),Facebook dan situs pertemanan lainnya ..
60.kalo dulu cowo baru kenalan ama cewe nanyanya nomor hape doang,skrg ditambah lagi,"friendster lo apa ??"
61.ngerokoknya sok2 marlboro ..
62.pada demen jalan ke PIM .. tongkrongan wajib anak gaul tiap malam minggu ..
================================================== ===================
63.bawa lapotop cari wifi gratisan = KESEPIAN,GA ADA TEMPAT TONGKRONGAN,MALLLUUU... jadi mojok buka web yg ga penting
================================================== ===================
64.SMU uang jajan 50.000-100.000 sehari atau??? zaman g goceng sampe 10rb
65.akseesoris hp rame, apalagi yg dibadan: bando, anting, kalung, gelang
66.Baca teenlit, cosmo girl dll
================================================== ===================
67.klo lagi ngomong, kadang pake lirik lagu,udah gitu kadang ga nyambung pula!
68.cwe, ngobrol di angkot, dalam jumlah banyak, biasanya ngomong dikit, lsg ketawa ampe mulutnya robek.......sumpah sering bgt ini.......di kira angkot moyang nya kali, sampe ketawa ngalahin klakson truk gandeng?
69.udah banyak cwo yg berbadan tinggi [dulu tahun 2000 belom loh......]
70.klo ngomong bola [cwo] biasanya debat sampe taruhan duit[5000 aja ribut?]
71.cwe jaman sekarang udah pinter pencahayaan [ya begitulah kira kira ]
72.jaman nya CAMPUR-CAMPURIN ALIRAN/GENRE [good or evil?]
73.yg punya hape, udah kayak mekanik hape.......apal fitur2x hp
74.kaum yg hobinya minoritas [klo dulu dianggap kuper] malah jadi gaul
75.ssssttt........internet mau dateng.....!
76.udah jarang yg bercita-cita DOKTER,ILMUWAN,ARSITEK,DLL [yg jurusan IPA lah....]
================================================== ===================
77.kalo sms romantis ga mau pake bahasa indonesia, pakenya bahasa inggris
78.pasti minta di add sama temennya, pdhal mah tiap hari bisa ktemu temen"nya di skolah.. trus suka minta diisi testinya
79.baju kuning, cardigan ungu, celana ijo, sepatu pink...
80.Oh ada lagi, kalo cowo pake polo shirt gitu kerahnya pasti dinaekin Gak demen banget gw liatnya
81.klo bawa mobil music nya pasti yg "ajeb ajeb" plus sound system yg super gede + kenceng
82.bawa mobil nya ga mau kalah sama supir angkot ... sliweran sana sini , ngebut2 ... knalpot nya uda di ganti ...
83.makan rombongan, penampilan keren, pas bayar antri alias BMM kasirnya BT knapa gk sekalian 1 aja yg byr
84.abg kalo ke starbucks yg beli kopi cuma 1 orang yg nongkrong 1 geng ...
85.kalo di skolah gw, ada 1 orang yg boker, langsung pada rame2 kerubutin buat ngintip ama diguyur
86.cowok:cardigans (vest juga sering),baju mickey mouse,celana skinny jeans,sepatu converse,rambut gondrong2 indie,badan begeng
87.Kalo ngomong suka berlebihan n sok baku cth:"saya tinggal di jakarta selatan yang tiap hari semakin menggila" ato "gw terjebak dalam hiruk pikuk jakarta yang semakin kompleks"
88.Klo ngetik suka aneh2...cth:"sayaH sedang galau menikmati sepi sendiri...Ah,benar2 gelisah...HUHUHU..."
89.Mengganti kata "dong" dengan "doms"
90.merubah nama orang jd ditambahin imbuhan "ski"...cth:banyu jd banski,toni jd tonski...
91.Friendster/myspace/facebook nya ga nahan dong...Fotony dibuat seartistik mungkin...profilny diisi dgn kata2 ga jelas kyk di atas...favorit movie,books,sm musicny pst didominasi nama2 yg g terkenal (biar dibilang punya pengetahuan luas n gaol geto...)
92.Cewek2 mengucapkan kata "ya iyalah" dan "jangan gila dong" dengan lidah yg melet2 kyk orang lg teler
93.Dugem dan free s** adalah hal yg biasa
94.Selera musiknya high class dong...indie pop,folk,jazz,ambient,chill...tp ad jg cewe yg ngaku2 suka band2 emo pdhl g tau laguny...
95.Makanny selalu di kemang food fest,trus beli buku ud g jaman di gramed,sekarang mah maenanny AKSARA...
96.Menggilai pop art dan selalu memakai baju bergambar marylin monroe ato cover album velvet underground yg bergambar pisang...
97.Klo frenster,myspace,facebook...yang penting temenny banyak!
Mo kenal kek,kagak kek,add aj trus...klo perlu bikin account lebih dr lima
98.Soal jazz...gw jg eneg tu klo ad yg ngomong "lo udah dewasa,ga jaman lg denger rock...harus jazz"pahaalll taunya cuma MALIQ The Essensial

ndeso

"NDESO"
oleh : Ika S. Creech *)

Deso (baca ndeso) itulah sebutan untuk orang yang norak, kampungan, udik, shock culture, Countrified dan sejenisnya. Ketika mengalami atau merasakan sesuatu yang baru dan sangat mengagumkan, maka ia merasa takjub dan sangat senang, sehingga ingin terus menikmati dan tidak ingin lepas, kalau perlu yang lebih dari itu. Kemu dian ia menganggap hanya dia atau hanya
segelintir orang yang baru merasakan dan mengalaminya. Maka ia mulai atraktif, memamerkan dan sekaligus mengajak orang lain untuk turut merasakan dan menikmatinya, dengan harapan orang yang diajak juga sama terkagum-kagum sama seperti dia.

Lebih dari itu ia berharap agar orang lain juga mendukung terhadap langkah-langkah untuk menikmatinya terus-menerus. Hal ini biasa, seperti saya juga sering mengalami hal demikian, tetapi kita terus berupaya untuk terus belajar dari sejarah, pengalaman orang lain, serta belajar bagaimana caranya tidak jadi orang norak, kampungan alias deso.

Semua kampus di Jepang penuh dengan sepeda, tak terkecuali dekan atau bahkan Rektorpun ada yang naik sepeda datang ke kampus. Sementara si Pemilik perusahaan Honda tinggal di sebuah apartemen yang sederhana. Ketika beberapa pengusaha ingin memberi pinjaman kepada pemerintah Indonesia mereka menjemput pejabat Indonesia di Narita. Dari Tokyo naik kendaraan umum, sementara yang akan dijemput, pejabat Indonesia naik mobil dinas Kedutaan yaitu mercy.

Ket ika saya di Australia berkesempatan melihat sebuah acara ceremoni dari jarak yang sangat dekat, dihadiri oleh pejabat setingkat menteri, saya tertarik mengamati pada mobil yang mereka pakai Merk Holden baru yang paling murah untuk ukuran Australia. Yang menarik, para pengawalnya tidak terlihat karena tidak berbeda penampilannya dengan tamu-tamu, kalau tidak jeli mengamati kita tidak tahu mana pengawalnya.

Di Sidney saya berkenalan dengan seorang pelayan restoran Thailand . Dia seorang warga Negara Mala ysia keturunan cina, sudah selesai S3, sekarang lagi mengikuti program Post Doc, Dia anak serorang pengusaha yang kaya raya. Tidak mau menggunakan fasilitas orang tuanya malah jadi pelayan. Dia juga sebenarnya dapat beasiswa dari perguruan tingginya.

Satu bulan saya di jepang tidak melihat orang pakai hp communicator, mungkin kelemahan saya mengamati. Dan setelah saya baca Koran ternyata konsumen terbesar hp communicator adalah Indonesia . Sempat berkenalan juga dengan seorang yang berada di stasiun kereta di Jepang, ternyata dia anak seorang pejabat tinggi Negara, juga naik kereta. Yang tak kalah serunya saya juga jadi pengamat berbagai jenis sepatu yang di pakai masyarakat jepang ternyata tak bermerek, wah ini yang deso siapa yaa?

Sulit membedakan tingkat ekonomi seseorang baik di jepang atau di Australia , baik dari penampilannya, bajunya, kendaraannya, atau rumahnya. Kita baru bisa menebak kekayaan seseorang kalau sudah tahu pekerjaan dan jabatanya di perusahaan. Jangan-jangan kalau orang jepang diajak ke Pondok Indah bisa Pingsan melihat rumah segitu gede dan mewahnya. Rata-rata rumah disana memiliki tinggi plafon yang bisa dijambak dengan tangan hanya dengan melompat. Sehingga duduknyapun banyak yang lesehan.

Sampai akhir hayatnya Rasulullah tidak membuat istana Negara dan Benteng Pertahanan (khandaq hanyalah strategi sesaat, untuk perang ahzab saja), padahal Rasulullah sudah sangat mengenal kemawahan istana raja-raja Negara sekelilingnya, karena Beliau punya pengalaman berdagang. Ternyata Beliau tidak menjadi silau terus ikut-ikutan latah ingin seperti orang-orang. Lalu dimana aktivitas kenegaraan dilakukan? Mengingat beliau sebagai kepala Negara. Jawabannya ya di masjid.

Beliau punya banyak jalan yang legal untuk bisa membangun istana. Di Mekkah nikah dengan janda kaya, di madinah jadi kepala Negara, punya hak prerogative dalam mengatur harta rampasan perang dan ada jatah dari Allah untuk dipergunakan sekehendak beliau, belum hadiah dari raja-raja. Tetapi mengapa beliau sering kelaparan, ganjal perut dengan batu, puasa sunnah niatnya siang hari, shalat sambil duduk menahan perih perut dan seterusnya.

Ketika Indonesia sedang terpuruk, Hutang lagi numpuk, rakyat banyak yang mulai ngamuk, Negara sedang kere, banyak yang antri beras, minyak tanah, minyak goreng dll. Maka harga diri kita tidak bisa dian gkat dengan medali emas turnamen olah raga, sewa pemain asing, banyak ceremonial yang gonta-ganti baju seragam, baju dinas, merek mobil, proyek mercusuar, dll, dsb, dst

Bangsa ini akan naik harga dirinya kalo utang sudah lunas, kelaparan tidak ada lagi, tidak ada pengamen dan pengemis, tidak ada lagi WTS (Wanita Tidak Sholat, di Mala ysia "Wanita Tak Senonoh") , angka kriminal rendah, korupsi berkurang, punya posisi tawar terhadap kekuatan global. Maka orang Deso (alias norak) tidak mampu mengatasi krisis karena tidak bisa menjadikan krisis sebagai paradigma dalam menyusun APBD dan APBN. Nah karena yang menyusun orang-orang norak maka asumsi dan paradigma yang dipakai adalah Negara normal atau bahkan mengikut Negara maju. Bayangkan ada daerah yang menganggarkan Sepak Bola 17 Milyar sementara anggaran kesranya 100 juta, wiiieh!

Akhirnya penyakit norak ini menjadi wabah yang sangat mengerikan dari atas sampai bawah :
- Orang bisa antri Raskin sambil pegang hp
- Pelajar bisa nunggak SPP sambil merokok
- Orang tua lupa siapkan SPP, karena terpakai untk beli tv dan kulkas
- Orang bule mabuk krn kelebihan uang, Orang kampung mabuk beli minuman patungan
- Pengemis bisa pake walkman sambil goyang kepala
- Para Pengungsi bisa berjoged dalam tendanya
- Orang beli Gelar akademis di ruko-ruko tanpa kuliah
- Ijazah S3 luar negeri bisa di beli sebuah rumah petakan gang sempit di cibubur
- Kelihatannya orang sibuk ternyata masih sering keluar masuk Mc Donald
- Kelihatannnya orang penting, ternyata sangat tahu detail dunia persepakbolaan.
- Kelihatan seperti aktivis tapi habis waktu untuk mencetin hp
- 62 tahun merdeka, lomba-lombanya masih makan kerupuk saja
- Agar rakyat tidak kelaparan maka para pejabatnya dansa dansi di acara tembang kenangan.
- Agar kampanye menang harus berani sewa bokong-bokong bahenol ngebor
- Agar masyarakat cerdas maka sajikan lagu goyang dombret dan wakuncar
- Agar bisa disebut terbuka maka harus bisa buka-bukaan
- Agar kelihatan inklusif mk hrs bisa menggandeng siapa saja, kl perlu jin tomang jg digandeng

Yang lebih mengerikan lagi adalah supaya kita tidak terlihat kere, maka harus bisa tampil keren. Makin kiamatlah kalo si kere tidak tahu dirinya kere.

*) Penulis adalah Putra Indonesia Asli, kini bertempat tinggal di Paris, Perancis dan bekerja sebagai Pembawa Acara di salah satu stasiun di Perancis.
""

Kamis, 10 April 2008

Kisah Pasukan Perdamaian Garuda

Kontingen Garuda Pernah Dijuluki "Crazy"
This is buffer zone. You, Israel, no look-look. Go!" Kalimat bahasa Inggris ala Tarzan ini diucapkan oleh seorang prajurit Kontingen Garuda (Konga) VIII yang sedang bertugas di Timur Tengah.

Kalimat itu ditujukan kepada prajurit-prajurit Israel yang mencoba melewati zona penyangga (buffer zone) daerah Israel-Mesir. Dengan menggunakan bahasa Inggris seperti itu, tentara Israel yang mencoba melihat-lihat daerah penyangga langsung kabur. Cerita itu diungkapkan oleh Letkol Sutopo (Akabri 1961) yang bersama Batalion 312 Kala-Hitam/Berdiri Sendiri (BS) bertugas sebagai tentara PBB di Suez pada 1974/1975.

Menurut dia, dengan bahasa Inggris ala Tarzan itu, Kontingen Indonesia mendapat pujian dan penghargaan dari pucuk tertinggi Pasukan PBB di Timur Tengah. Itu baru masalah bahasa, belum lagi masalah ketahanan fisik.

Tentara PBB dari negara lain seperti Kanada, Senegal, Polandia dan sebagainya, tidak habis-habisnya memuji tentara Indonesia karena bisa bertahan berbulan-bulan tinggal di tengah-tengah gurun pasir. Tentara-tentara negara lain tersebut biasanya tidak bisa berlama-lama di gurun, karena terjangkit penyakit NKO yakni Naik Ke Otak. Maksudnya, baru tiga bulan bertugas, sudah mengeluh, minta cutilah, pusinglah atau ada yang minta ditemani keluarga.

Tentara Indonesia tidak demikian. Tiga bulan berada di tengah gurun tidak pernah mengeluh, malah menikmati tugas yang diembankan, sampai-sampai tentara lain mengecap tentara Indonesia dengan sebutan strong army. Belum selesai sampai di situ, tentara Indonesia tiba-tiba mendapat gelar baru yakni very strong karena bertahan sampai enam bulan tanpa mengeluh penyakit NKO.

Sutopo menceritakan, setelah 9 bulan berada di sana, tentara lain menggeleng-geleng kepala melihat kehebatan Indonesia, sampai-sampai mereka mengatakan pasukan Indonesia termasuk pasukan crazy (gila). "Anda benar-benar gila, masa bertahan 9 bulan tidak bertemu perempuan," kata tentara PBB dari negara-negara lain.

Menurut dia, tentara PBB dari Indonesia selama bertugas di Timur Tengah dianggap sebagai pasukan PBB yang paling berhasil dan menonjol dibandingkan dengan kontingen-kontingen PBB dari negara lain.

Kuncinya, karena pasukan Indonesia bisa bekerja sama dengan pasukan Israel, Mesir dan pasukan PBB lainnya. "Jika ada persoalan dengan pasukan lain atau jika ada persoalan mengenai perbatasan, sepanjang masalahnya tidak prinsipil, prajurit kita biasanya menyelesaikan sendiri masalah tersebut. Tidak cepat melapor ke atasan. Caranya, ya, dengan banyak tersenyum, bahasa tubuh atau bahasa Inggris ala Tarzan tadi," kata Sutopo.

Senjata Sapu

Cerita lucu tapi sukses dari Kontingen Garuda VIII di Mesir pada 1974/1975, masih terulang lagi oleh tentara Indonesia lainnya ketika bertugas di berbagai negara, seperti Konga I di Gaza (1957), Konga II-III di Kongo (1961-1964), Konga IV-V di Vietnam (1973-1974), Konga VI di Sinai (1974), Konga VII di Vietnam (1974), Konga VII di Sinai (1975-1978), Konga IX di Irak (1990), Konga XI di Kuwait (1991) Konga XII-A dan B di Kamboja (1992) dan beberapa negara lainnya

Pasukan Garuda XII-A juga punya pengalaman sama ketika bertugas di Kamboja pada 1992. Mayor Budy WS, Wakil Komandan Kontingen Garuda XII-A kepada pers ketika itu mengatakan, pasukan yang berkekuatan 850 personel tersebut menghadapi rakyat Kamboja tidak dengan mengandalkan senjata. Cukup dengan senyum, keramahan, sabar dan menghargai mereka serta saling membantu satu sama lain.

"Kami memperbaiki jalan yang rusak, dan membuat jalan baru yang menguntungkan masyarakat sekitar. Atau memperbaiki tempat-tempat ibadah yang sudah rusak dan perlu perawatan. Jadi senjata kami cukup palu, sapu, kuas untuk mengecat dan alat-alat lainnya," kata Mayor Budy WS seperti dikutip dari Suara Merdeka.

Cerita-cerita sukses tentara Indonesia di ajang internasional tidak hanya terkenal di dunia ketiga atau negara-negara miskin. Pasukan Indonesia juga pernah diminta ditugaskan ke sejumlah negara Eropa, seperti ke Bosnia Herzegovina.

Berbeda dengan pengiriman sebelumnya, kontingen ke Eropa ini sangat terbatas, cuma 25 perwira pertama dan menengah ABRI dari ketiga angkatan. Mereka bergabung dalam Konga XIV/UNPROFOR (United Nations Protection Force).

Mabes ABRI di Cilangkap ketika itu sangat selektif memilih tim, selain karena harus bertugas di Benua Eropa, juga untuk menunjukkan kemampuan tentara Indonesia di dunia Barat. Maka dipilihlah perwira-perwira yang memiliki kemampuan nubika (nuklir, biologi dan kimia), intelijen dan kemampuan khusus lainnya. Selain itu, ke-25 kontingen itu sudah memiliki kemampuan dasar dalam bahasa Inggris. Dan hasilnya sungguh memuaskan.


Cerita Sedih

Citra TNI dalam berbagai misi Konga diakui sangat menggembirakan. Sayang prestasi dunia internasional yang sudah diraih itu tiba-tiba sirna dalam sekejap hanya karena kasus Timor Timur. Diakui, kasus Timor Timur adalah satu pelajaran berharga untuk TNI.

Banyak pihak dan lembaga swadaya masyarakat menilai kejayaan Konga di berbagai belahan dunia sepertinya mencapai titik antiklimaks ketika meletus kasus Timtim.

Ketika Timtim lepas dari Indonesia, secara bergelombang pasukan Interfet (International Force in East Timor), yang berintikan tentara Australia, mulai mendarat di Dili. Wajah-wajah mereka penuh percaya diri, karena datang dengan dukungan peralatan militer yang canggih, dan logistik melimpah. Pasukan TNI yang biasanya selalu dipercaya sebagai Pasukan Perdamaian PBB, kali ini harus menarik diri dari Timtim, karena kedatangan Pasukan Interfet di bawah payung PBB. Padahal, sejak 1957, TNI selalu menjadi langganan sebagai pasukan perdamaian di bawah PBB.

Kini di tahun 2006, PBB meminta lagi Indonesia untuk mengirim pasukannya ke Lebanon selatan. Kita berbangga, karena itu artinya TNI masih diperhitungkan. Tapi, mampukah TNI mengemban tugas tersebut, mengingat kemajuan teknologi militer di daerah konflik jauh melebihi kemampuan pasukan Indonesia?

Ini sebuah pertanyaan mendasar yang harus diperhitungkan oleh para pengambil keputusan di negara ini, jika ingin TNI tampil kembali dengan gagah perkasa di dunia internasional. [dari berbagai sumber.

satu lagi......

Kesempatan Emas bagi Prajurit TNI

ejumlah prajurit yang ikut dalam Kontingen Garuda XXIII-A ke Lebanon sama sekali tidak berpikir soal gaji yang rencananya akan diberikan PBB yakni sebesar US$ 1.027 per bulan atau pun adanya tunjangan keluarga, asuransi, peningkatan karier, atau segala penghargaan.

"Yang utama bagi saya hanya kebanggaan, ketika tahu saya terpilih. Sebagai seorang prajurit, tugas adalah kehormatan, apalagi ini misi negara. Belum tentu juga kesempatan-kesempatan seperti ini ada lagi. Tidak semua tentara dapat kesempatan emas seperti ini," ujar Sersan Dua, Basuki, dari Kesatuan Pengintaian Tempur (Taipur) Kostrad kepada Pembaruan seusai upacara penutupan pratugas Kontingen Garuda XXIII di Cilodong, Jawa Barat, Selasa (12/9).

Seusai penutupan pratugas Kontingen Garuda, Basuki, masih sempat menyambangi istrinya, Ratna Setianingsih, dan anak pertamanya, Desta Lingga Putri Prabaskara yang baru berusia tiga bulan. Tempat tinggal Basuki kebetulan berada di mess Taipur, Cilodong Cibinong Bogor, dekat dengan lokasi penampungan pasukan Kontingen Garuda.

Basuki yakin, istri dan anaknya yang dia tinggalkan di Tanah Air pasti akan diperhatikan pemerintah. Makanya tidak ada yang dia khawatirkan ketika berangkat ke Lebanon dalam misi perdamaian PBB.

"Wah saya tidak berpikir soal tunjangan ini dan itu, termasuk tunjangan khusus dari pemerintah. Dan sejauh ini memang belum disampaikan kepada kami. Kami hanya mendapat informasi soal RoE (Rule of Engagement), SOP (Standard Operational Procedure) yang ditetapkan PBB, dan kondisi di lokasi tugas di Lebanon. Memang kalau manusia secara materi pasti memikir ke sana (tunjangan). Namun, saya hanya melihat ini sebagai tugas untuk negara, saya ingin tunjukkan bahwa kita mampu," ujar Basuki.

Dia mengakui, terpilih menjadi bagian dari pasukan perdamaian PBB saja, merupakan suatu hal luar biasa.

Sebab, dia harus melewati sejumlah proses seleksi yang cukup panjang. Mulai dari tes kesehatan jiwa dan juga fisik. Proses seleksi memang sudah dilewati melalui pemilihan prestasi sesuai penilaian pimpinan. Dari sekitar 250 pasukan di Taipur, hanya 95 orang yang terpilih ikut ke Lebanon.

Hal senada diungkapkan Praka Chairul ASP. "Ini sebuah tugas yang membanggakan. Dan sebuah kehormatan bagi saya menjadi duta bangsa," kata Chairul yang baru pertama kali menjadi pasukan perdamaian PBB. Bagi Basuki dan Chairul, segala tunjangan yang ramai dibicarakan masyarakat untuk para personel Kontingen Garuda tidak pernah mereka hiraukan.

"Saya yakin para pimpinan kami sudah memikirkan itu semua bagi kami. Mereka tidak mungkin menutup mata untuk anggotanya," kata Chairul yang juga pernah bertugas di Timor Leste.


Utamakan Tugas

Seperti syair di lagu Iwan Fals, memang, isi kepala di balik topi baja semua serdadu pasti tak jauh beda. Yang ada dalam pikiran mereka saat ini hanya bertugas menjalankan perintah negara. Membawa bendera Indonesia dalam misi perdamaian PBB.

"Tugas kita sebagai prajurit menjalankan perintah, mengamankan perintah dengan sebaiknya untuk masalah tunjangan dan juga tugas ini bakal menunjang karier, itu terserah pimpinan kita. Karena merekalah yang menilai," tambah Chairul.

Hal itu juga yang ditekankan Komandan Pasukan Kontingen Garuda XXIII-A, Letkol Inf Surawahadi. Bahkan Surawahadi hingga kini tidak tahu berapa besar tunjangan yang akan diterima dari PBB. Sama seperti Basuki dan Chairul, juga pasukan lainnya.

"Sebagai tentara kami harus tahu persis yakni mengutamakan tugas. Yang lainnya itu hal belakang. Apalagi kami sebagai yang punya keluarga, punya anak, kita tidak lagi berpikir di belakang. Di basis ini adalah urusan ibu-ibu dan anak-anak kita. Pimpinan di Tanah Air pasti sangat memperhatikan keluarga kami," ujar Surawahadi.

Chairul dan Basuki yakin betul, mereka dan seluruh kawan-kawan di Kontingen Garuda XXIII-A sudah siap berangkat kapan pun juga.

"Secara teknis kita sudah disiapkan, karena memang setiap prajurit selalu dilatih untuk siap. Kalaupun ada penugasan seperti ini, tinggal menambah materi-materi sesuai aturan penugasan PBB. Jadi tidak terlalu sulit. Makanya kita tidak khawatir mau ditegaskan ke mana pun juga," papar Chairul.

Dalam persiapan ke Lebanon melalui pratugas selama 12 hari, mereka sudah dilatih bagaimana menerapkan aturan yang ditentukan PBB. Seperti pelarangan mengeluarkan tembakan dan bagaimana menghadapi kedua pihak yang bertikai. "Sebab ini misi perdamaian bukan bertempur. Kita semua harus membalikkan pikiran bahwa ini misi perdamaian, bukan perang," tambah Basuki.




Kemampuan Teknis

Kolonel Gustav Heri yang juga pernah menjadi pasukan perdamaian di Bosnia dan Kuwait mengatakan, dari kemampuan teknis pasukan TNI dibanding pasukan dari negara-negara lain tidak perlu diragukan. Selama ini pasukan TNI dalam setiap misi perdamaian selalu berhasil melaksanakan tugas dengan baik.

"TNI selalu siap. Makanya ketika diminta untuk menyiapkan satu batalion mekanis, kita hanya memoles sedikit, tidak sampai sebulan sudah siap ke Lebanon," katanya.

Gustav yakin, setiap prajurit TNI yang mendapat tugas ikut dalam misi perdamaian PBB adalah prajurit istimewa. "Mereka patut berbangga, sebab ini kesempatan bagus. Dalam arti, dia memiliki pengalaman yang lebih ketimbang rekan-rekannya," ujar Gustav.

Pengalaman hidup bersama pasukan berbagai negara merupakan pengalaman tersendiri yang bisa menambah wawasan yang lebih kompleks dan komprehensif dalam dunia militer. Tugas ke luar negeri akan memberikan nilai tambah bagi prajurit.

"Selama saya bertugas, lebih banyak sukanya ketimbang dukanya. Soalnya saya bisa merasakan berarti bagi dunia lain. Dukanya, saya rasa tidak ada. Seorang tentara sudah biasa tugas berpisah dengan keluarga. Memang berat meninggalkan anak dan istri. Ancaman depresi yang tidak menentu dan menekan perasaan. Tetapi rasa itu cenderung akan tenggelam oleh kebanggaan yang bisa didapat," tutur Gustav.

Dia mengisahkan, memang, setiap pasukan PBB akan mendapat tunjangan sangat lumayan. Mulai dari asuransi dengan jaminan yang sangat besar, kemudian uang saku kepada setiap pasukan. Ketika di Bosnia, dia memperoleh US$ 140 per hari, sedangkan ketika di Kuwait, dia mendapat US$ 90 per hari.

"Tetapi bukan itu yang kita cari. Mendapat kepercayaan negara saja sudah merupakan hal luar biasa," kata Gustav.

Selasa, 08 April 2008

KEMBANG PETE

Artis (Band): Iwan Fals

Ku berikan padamu
setangkai kembang pete
tanda cinta abadi namun kere

Buang jauh-jauh impian mulukmu
sebab kita tak boleh bikin uang palsu

Kalau diantara kita jatuh sakit
lebih baik tak usah ke dokter
sebab ongkos dokter disini
terkait di awan tinggi

Cinta kita cinta jalanan
yang tegak mabuk dipersimpangan
cinta kita jalanan
yang sombong menghadap keadaan

Semoga hidup kita bahagia
Semoga hidup kita sejahtera

Semoga hidup kita bahagia
Semoga hidup kita sejahtera

Kuberikan padamu sebuah batu akik
tanda sayang bathin yang tercekik
rawat baik-baik walau kita terjepit
dari kesempatan yang semakin sempit



indonesiaku................bangun dunks

Senin, 31 Maret 2008

SOICHIRO HONDA : "Lihat Kegagalan Saya"

Saat merintis bisnisnya Soichiro Honda selalu diliputi kegagalan.
Ia sempat jatuh sakit, kehabisan uang, dikeluarkan dari kuliah.
Namun ia trus bermimpi dan bermimpi...
Cobalah amati kendaraan yang melintasi jalan raya.
Pasti, mata Anda selalu terbentur pada Honda, baik berupa mobil maupun
motor.

Merk kendaran ini menyesaki padatnya lalu lintas,
sehingga layak dijuluki "raja jalanan".
Namun, pernahkah Anda tahu, sang pendiri "kerajaan"
Honda - Soichiro Honda - diliputi kegagalan.

Ia juga tidak menyandang gelar insinyur, lebih-lebih
Profesor seperti halnya B.J. Habibie, mantan Presiden RI.
Ia bukan siswa yang memiliki otak cemerlang.
Di kelas, duduknya tidak pernah di depan,
selalu menjauh dari pandangan guru. "Nilaiku jelek di sekolah.

Tapi saya tidak bersedih, karena dunia saya disekitar mesin, motor dan
sepeda," tutur tokoh ini, yang meninggal pada usia 84 tahun, setelah
dirawat di RS Juntendo, Tokyo, akibat mengindap lever.

Kecintaannya kepada mesin, mungkin 'warisan' dari
ayahnya yang membuka bengkel reparasi pertanian, di
dusun Kamyo, distrik Shizuko, Jepang Tengah, tempat
kelahiran Soichiro Honda.

Di bengkel, ayahnya memberi cathut (kakak tua) untuk mencabut paku.
Ia juga sering bermain di tempat penggilingan padi
melihat mesin diesel yang menjadi motor penggeraknya.
Di situ, lelaki kelahiran 17 November 1906, ini dapat berdiam diri
berjam-jam.

Di usia 8 tahun, ia mengayuh sepeda sejauh 10 mil,
hanya ingin menyaksikan pesawat terbang.
Ternyata, minatnya pada mesin, tidak sia-sia. Ketika
usianya 12 tahun, Honda berhasil menciptakan sebuah
sepeda pancal dengan model rem kaki. Tapi, benaknya
tidak bermimpi menjadi usahawan otomotif. Ia sadar
berasal dari keluarga miskin. Apalagi fisiknya
lemah, tidak tampan, sehingga membuatnya rendah diri.

Di usia 15 tahun, Honda hijrah ke Jepang, bekerja
Hart Shokai Company. Bosnya, Saka Kibara, sangat
senang melihat cara kerjanya. Honda teliti dan
cekatan dalam soal mesin. Setiap suara yang
mencurigakan, setiap oli yang bocor, tidak luput
dari perhatiannya. Enam tahun bekerja disitu,
menambah wawasannya tentang permesinan. Akhirnya,
pada usia 21 tahun, bosnya mengusulkan membuka suatu
kantor cabang di Hamamatsu. Tawaran ini tidak ditampiknya.

Di Hamamatsu prestasi kerjanya tetap membaik. Ia
selalu menerima reparasi yang ditolak oleh bengkel
lain. Kerjanya pun cepat memperbaiki mobil pelanggan
sehingga berjalan kembali. Karena itu, jam kerjanya
larut malam, dan terkadang sampai subuh. Otak
jeniusnya tetap kreatif. Pada zaman itu, jari-jari
mobil terbuat dari kayu, hingga tidak baik meredam
goncangan. Ia punya gagasan untuk menggantikan
ruji-ruji itu dengan logam. Hasilnya luar biasa.
Ruji-ruji logamnya laku keras, dan diekspor ke seluruh dunia.
Di usia 30, Honda menandatangani patennya yang pertama.

Setelah menciptakan ruji, Honda ingin melepaskan
diri dari bosnya, membuat usaha bengkel sendiri. Ia
mulai berpikir, spesialis apa yang dipilih? Otaknya
tertuju kepada pembuatan Ring Pinston, yang
dihasilkan oleh bengkelnya sendiri pada tahun 1938.
Sayang, karyanya itu ditolak oleh Toyota, karena
dianggap tidak memenuhi standar. Ring buatannya
tidak lentur, dan tidak laku dijual. Ia ingat reaksi
teman-temannya terhadap kegagalan itu. Mereka
menyesalkan dirinya keluar dari bengkel.

Kuliah
Karena kegagalan itu, Honda jatuh sakit cukup
serius. Dua bulan kemudian, kesehatannya pulih
kembali. Ia kembali memimpin bengkelnya. Tapi, soal
Ring Pinston itu, belum juga ada solusinya. Demi
mencari jawaban, ia kuliah lagi untuk menambah
pengetahuannya tentang mesin. Siang hari, setelah
pulang kuliah - pagi hari, ia langsung ke bengkel,
mempraktekan pengetahuan yang baru diperoleh.
Setelah dua tahun menjadi mahasiswa, ia akhirnya
dikeluarkan karena jarang mengikuti kuliah.

"Saya merasa sekarat, karena ketika lapar tidak
diberi makan, melainkan dijejali penjelasan
bertele-tele tentang hukum makanan dan pengaruhnya,"
ujar Honda, yang gandrung balap mobil. Kepada
Rektornya, ia jelaskan maksudnya kuliah bukan
mencari ijasah. Melainkan pengetahuan.

Penjelasan ini justru dianggap penghinaan.

Berkat kerja kerasnya, desain Ring Pinston-nya
diterima. Pihak Toyota memberikan kontrak, sehingga
Honda berniat mendirikan pabrik. Eh malangnya,
niatan itu kandas. Jepang, karena siap perang, tidak
memberikan dana. Ia pun tidak kehabisan akal
mengumpulkan modal dari sekelompok orang untuk
mendirikan pabrik. Lagi-lagi musibah datang.
Setelah perang meletus, pabriknya terbakar dua kali.

Namun, Honda tidak patah semangat. Ia bergegas
mengumpulkan karyawannya.
Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol
yang dibuang oleh kapal Amerika Serikat, digunakan
sebagai bahan mendirikan pabrik. Tanpa diduga, gempa
bumi meletus menghancurkan pabriknya, sehingga
diputuskan menjual pabrik Ring Pinstonnya ke Toyota.
Setelah itu, Honda mencoba beberapa usaha lain.
Sayang semuanya gagal. Akhirnya, tahun 1947, setelah
perang Jepang kekurangan bensin. Di sini kondisi
ekonomi Jepang porak-poranda.
Sampai-sampai Honda tidak dapat menjual mobilnya
untuk membeli makanan bagi keluarganya.

Dalam keadaan terdesak, ia memasang motor kecil pada sepeda. Siapa
sangka, "sepeda motor" - cikal bakal lahirnya mobil
Honda - itu diminati oleh para tetangga. Mereka
berbondong-bondong memesan, sehingga Honda kehabisan
stok. Disinilah, Honda kembali mendirikan pabrik
motor. Sejak itu, kesuksesan tak pernah lepas dari
tangannya. Motor Honda berikut mobinya, menjadi
"raja" jalanan dunia, termasuk Indonesia.

Bagi Honda, janganlah melihat keberhasilan dalam
menggeluti industri otomotif. Tapi lihatlah
kegagalan-kegagalan yang dialaminya. "Orang melihat
kesuksesan saya hanya satu persen. Tapi, mereka
tidak melihat 99% kegagalan saya", tuturnya. Ia
memberikan petuah ketika Anda mengalami kegagalan,
yaitu mulailah bermimpi, mimpikanlah mimpi baru.

Kisah Honda ini, adalah contoh bahwa Suskes itu bisa
diraih seseorang dengan modal seadanya, tidak pintar
di sekolah, ataupun berasal dari keluarga miskin.

Abraham Lincoln

Di bawah ini ada sebuah daftar kegagalan dari orang yang semasa hidupnya mengalami banyak tantangan dan badai.

* 1831 - ia mengalami kebangkrutan dalam usahanya.
* 1832 - ia menderita kekalahan dalam pemilihan tingkat lokal.
* 1833 - ia kembali menderita kebangkrutan.
* 1835 - istrinya meninggal dunia.
* 1836 - ia menderita tekanan mental sedemikian rupa, sehingga hampir saja masuk rumah sakit jiwa.
* 1837 - ia menderita kekalahan dalam suatu kontes pidato.
* 1840 - ia gagal dalam pemilihan anggota senat Amerika Serikat.
* 1842 - ia menderita kekalahan untuk duduk di dalam kongres Amerika Serikat.
* 1848 - ia kalah lagi di konggres Amerika Serikat.
* 1855 - ia gagal lagi di senat Amerika Serikat.
* 1856 - ia kalah dalam pemilihan untuk menduduki kursi wakil presiden Amerika Serikat.
* 1858 - ia kalah lagi di senat Amerika Serikat.
* 1860 - ia akhirnya menjadi presiden Amerika Serikat.

Siapakah dia? Namanya ialah Abraham Lincoln.


Kalau orang lain yang mengalami demikian banyak kegagalan mungkin ia sudah mundur secara teratur. Tetapi Lincoln maju terus, kata mundur sama sekali tidak ada di otaknya. Akibatnya ia kemudian mencapai suatu sukses yang luar biasa.


Sukses berjalan dari satu kegagalan ke kegagalan yang lain, tanpa kita kehilangan semangat. (Abraham Lincoln)

BILL GATES & PAUL ALLEN


Kisah Maestro Microsoft Bill Gates and Paul Allen
William Henry Gates III atau lebih terkenal dengan sebutan Bill Gates, lahir di Seatle, Washington pada tanggal 28 Oktober 1955. Ayah Bill, Bill Gates Jr., bekerja di sebuah firma hukum sebagai seorang pengacara dan ibunya, Mary, adalah seorang mantan guru. Bill adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Sejak kecil Bill mempunyai hobi “hiking”,bahkan hingga kini pun kegiatan ini masih sering dilakukannya bila ia sedang “berpikir”.

Bill kecil mampu dengan mudah melewati masa sekolah dasar dengan nilai sangat memuaskan, terutama dalam pelajaran IPA dan Matematika. Mengetahui hal ini orang tua Bill, kemudian menyekolahkannya di sebuah sekolah swasta yang terkenal dengan pembinaan akademik yang baik, bernama “LAKESIDE”. Pada saat itu , Lakeside baru saja membeli sebuah komputer, dan dalam waktu seminggu, Bill Gates, Paul Allen dan beberapa siswa lainnya (sebagian besar nantinya menjadi programmer pertama MICROSOFT) sudah menghabiskan semua jam pelajaran komputer untuk satu tahun.

Kemampuan komputer Bill Gates sudah diakui sejak dia masih bersekolah di Lakeside. Dimulai dengan meng”hack” komputer sekolah, mengubah jadwal, dan penempatan siswa. Tahun 1968, Bill Gates, Paul Allen, dan dua hackers lainnya disewa oleh Computer Center Corp. untuk menjadi tester sistem keamanan perusahaan tersebut. Sebagai balasan, mereka diberikan kebebasan untuk menggunakan komputer perusahaan. Menurut Bill saat itu lah mereka benar- benar dapat “memasuki” komputer. Dan disinilah mereka mulai mengembangkan kemampuan menuju pembentukan Microsoft, 7 tahun kemudian.

Selanjutnya kemampuan Bill Gates semakin terasah. Pembuatan program sistem pembayaran untuk Information Science Inc, merupakan bisnis pertamanya. Kemudian bersama Paul Ellen mendirikan perusahaan pertama mereka yang disebut Traf-O-Data. Mereka membuat sebuah komputer kecil yang mampu mengukur aliran lalu lintas. Bekerja sebagai debugger di perusahaan kontrkator pertahanan TRW, dan sebagai penanggungjawab komputerisasi jadwal sekolah, melengkapi pengalaman Bill Gates.

Musim gugur 1973, Bill Gates berangkat menuju Harvard University dan terdaftar sebagai siswa fakultas hukum. Bill mampu dengan baik mengikuti kuliah, namun sama seperti ketika di SMA, perhatiannya segera beralih ke komputer. Selama di Harvard, hubungannya dengan Allen tetap dekat. Bill dikenal sebagai seorang jenius di Harvard. Bahkan salah seorang guru Bill mengatakan bahwa Bill adalah programmer yang luar biasa jenius, namun seorang manusia yang menyebalkan.

Desember 1974, saat hendak mengunjungi Bill Gates, Paul Allen membaca artikel majalah Popular Electronics dengan judul “World`s First Microcomputer Kit to Rival Commercial Models”. Artikel ini memuat tentang komputer mikro pertama Altair 9090. Allen kemudian berdiskusi dengan Bill Gates. Mereka menyadari bahwa era “komputer rumah” akan segera hadir dan meledak, membuat keberadaan software untuk komputer - komputer tersebut sangat dibutuhkan. Dan ini merupakan kesempatan besar bagi mereka.

Kemudian dalam beberapa hari, Gates menghubungi perusahaan pembuat Altair, MITS (Micro Instrumentation and Telemetry Systems). Dia mengatakan bahwa dia dan Allen, telah membuat BASIC yang dapat digunakan pada Altair. Tentu saja ini adalah bohong. Bahkan mereka sama sekali belum menulis satu baris kode pun. MITS, yang tidak mengetahui hal ini, sangat tertarik pada BASIC. Dalam waktu 8 minggu BASIC telah siap. Allen menuju MITS untuk mempresentasikan BASIC. Dan walaupun, ini adalah kali pertama bagi Allen dalam mengoperasikan Altair, ternyata BASIC dapat bekerja dengan sempurna. Setahun kemudian Bill Gates meninggalkan Harvard dan mendirikan Microsoft.

Kisah Bill Gates Meninggalkan Harvard Demi Mengejar Impian

Ketika ia bosan dengan Harvard, Gates melamar pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan komputer di daerah Boston. Gates mendorong Paul Allen untuk mencoba melamar sebagai pembuat program di Honey-well agar keduanya dapat melanjutkan impian mereka untuk mendirikan sebuah perusahaan perangkat lunak.

Pada suatu hari di bulan Desember yang beku, Paul Allen melihat sampul depan majalah Popular Mechanics, terbitan Januari 1975, yaitu gambar komputer mikro rakitan baru yang revolusioner MITS Altair 8080 (Komputer kecil ini menjadi cikal bakal PC di kemudian hari). Kemudian Allen menemui Gates dan membujuknya bahwa mereka harus mengembangkan sebuah bahasa untuk mesin kecil sederhana itu. Allen terus mengatakan, Yuk kita dirikan sebuah perusahaan. Yuk kita lakukan.

Kami sadar bahwa revolusi itu bisa terjadi tanpa kami. Setelah kami membaca artikel itu, tak diragukan lagi dimana kami akan memfokuskan hidup kami.
Kedua sahabat itu bergegas ke sebuah komputer Harvard untuk menulis sebuah adaptasi dari program bahasa BASIC. Gates dan Allen percaya bahwa komputer kecil itu dapat melakukan keajaiban. Dari sana pula mereka mempunyai mimpi, tersedianya sebuah komputer di setiap meja tulis dan di setiap rumah tangga.

Semangat Allen dan Gates tidak percuma. Berawal dari komputer kecil itulah yang menjadi mode dari segala macam komputansi. Dan sekarang bisa Anda lihat bahwa PC telah benar-benar menjadi alat jaman informasi. Dan hampir setiap orang mengenal Bill Gates sebagai orang terkaya di dunia saat ini.

"orang yang sukses adalah
orang yang memiliki mimpi
dan keyakinan bahwa mimpi itu akan dapat terjadi
berapapun harga yang harus ia bayar"
milkyround

OPRAH WINFREY


Bermodal keberanian “Menjadi Diri Sendiri”, Oprah menjadi presenter paling populer di Amerika dan menjadi wanita selebritis terkaya versi majalah Forbes, dengan kekayaan lebih dari US $ 1 Milyar. Copy acara “The Oprah Winfrey Show” telah diputar di hampir seluruh penjuru bumi ini.

TAHUKAH ANDA?
Lahir di Mississisipi dari pasangan Afro-Amerika dengan nama Oprah Gail Winfrey. Ayahnya mantan serdadu yang kemudian menjadi tukang cukur, sedang ibunya seorang pembantu rumah tangga. Karena keduanya berpisah maka Oprah kecil pun diasuh oleh neneknya di dilingkungan yang kumuh dan sangat miskin. Luarbiasanya, di usia 3 tahun Oprah telah dapat membaca Injil dengan keras.

“Membaca adalah gerai untuk mengenal dunia” katanya dalam suatu wawancaranya.

Pada usia 9 tahun, Oprah mengalami pelecehan sexual, dia diperkosa oleh saudara sepupu ibunya beserta teman-temannya dan terjadi berulang kali. Di usia 13 tahun Oprah harus menerima kenyataan hamil dan melahirkan, namun bayinya meninggal dua minggu setelah dilahirkan.

Setelah kejadian itu, Oprah lari ke rumah ayahnya di Nashville. Ayahnya mendidik dengan sangat keras dan disiplin tinggi. Dia diwajibkan membaca buku dan membuat ringkasannya setiap pekan. Walaupun tertekan berat, namun kelak disadari bahwa didikan keras inilah yang menjadikannya sebagai wanita yang tegar, percaya diri dan berdisiplin tinggi.

Prestasinya sebagai siswi teladan di SMA membawanya terpilih menjadi wakil siswi yang diundang ke Gedung Putih. Beasiswa pun di dapat saat memasuki jenjang perguruan tinggi. Oprah pernah memenangkan kontes kecantikan, dan saat itulah pertama kali dia menjadi sorotan publik..

Karirnya dimulai sebagai penyiar radio lokal saat di bangku SMA. Karir di dunia TV di bangun diusia 19 tahun. Dia menjadi wanita negro pertama dan termuda sebagai pembaca berita stasiun TV lokal tersebut. Oprah memulai debut talkshow TVnya dalam acara People Are Talking. Dan keputusannya untuk pindah ke Chicago lah yang akhirnya membawa Oprah ke puncak karirnya. The Oprah Winfrey Show menjadi acara talkshow dengan rating tertinggi berskala nasional yang pernah ada dalam sejarah pertelevisian di Amerika. Sungguh luar biasa!

Latar belakang kehidupannya yang miskin, rawan kejahatan dan diskriminatif mengusik hatinya untuk berupaya membantu sesama. Tayangan acaranya di telivisi selalu sarat dengan nilai kemanusiaan, moralitas dan pendidikan. Oprah sadar, bila dia bisa mengajak seluruh pemirsa telivisi, maka bersama, akan mudah mewujudkan segala impiannya demi membantu mereka yang tertindas.

Oprah juga dikenal dengan kedermawanannya. Berbagai yayasan telah disantuni, antara lain, rumah sakit dan lembaga riset penderita AIDs, berbagai sekolah, penderita ketergantungan, penderita cacat dan banyak lagi.

Dan yang terakhir, pada 2 januari 2007 lalu, Oprah menghadiri peresmian sekolah khusus anak-anak perempuan di kota Henley-on-Klip, di luar Johannesburg, Afrika selatan, yang didirikannya bersama dengan pemirsa acara televisinya. Oprah menyisihkan 20 juta pounsterling ( 1 pons kira2 rp. 17.000,- )atau 340 milyiar rupiah dari kekayaannya. “Dengan memberi pendidikan yang baik bagi anak2 perempuan ini, kita akan memulai mengubah bangsa ini” ujarnya berharap.

Kisah Oprah Winfrey ialah kisah seorang anak manusia yang tidak mau meratapi nasib. Dia berjuang keras untuk keberhasilan hidupnya, dan dia berhasil. Dia punya mental baja dan mampu mengubah nasib, dari kehidupan nestapa menjadi manusia sukses yang punya karakter. Semangat perjuangannya pantas kita teladani!

NANCY MATTHEWS EDISON (1810-1871)

NANCY MATTHEWS EDISON (1810-1871)



suatu hari, seorang bocah berusia 4 tahun, agak tuli dan bodoh di sekolah, pulang ke rumahnya membawa secarik kertas dari gurunya. ibunya membaca kertas tersebut, " Tommy, anak ibu, sangat bodoh. kami minta ibu untuk mengeluarkannya dari sekolah."

sang ibu terhenyak membaca surat ini, namun ia segera membuat tekad yang teguh, " anak saya Tommy, bukan anak bodoh. saya sendiri yang akan mendidik dan mengajar dia."

Tommy bertumbuh menjadi Thomas Alva Edison, salah satu penemu terbesar di dunia. dia hanya bersekolah sekitar 3 bulan, dan secara fisik agak tuli, namun itu semua ternyata bukan penghalang untuk terus maju.

tak banyak orang mengenal siapa Nancy Mattews, namun bila kita mendengar nama Edison, kita langsung tahu bahwa dialah penemu paling berpengaruh dalam sejarah. Thomas Alva Edison menjadi seorang penemu dengan 1.093 paten penemuan atas namanya. siapa yang sebelumnya menyangka bahwa bocah tuli yang bodoh sampai" diminta keluar dari sekolah, akhirnya bisa menjadi seorang genius? jawabannya adalah ibunya!

ya, Nancy Edison, ibu dari Thomas Alva Edison, tidak menyerah begitu saja dengan pendapat pihak sekolah terhadap anaknya. Nancy yang memutuskan untuk menjadi guru pribadi bagi pendidikan Edison dirumah, telah menjadikan puteranya menjadi orang yang percaya bahwa dirinya berarti. Nancy yang memulihkan kepercayaan diri Edison, dan hal itu mungkin sangat berat baginya. namun ia tidak sekalipun membiarkan keterbatasan membuatnya berhenti.

cowok vs cewek

Singkatan KO = Kata Orang
------------------------------------------------------------------
1. Cowok angkat barang berat
KO : Udah biasa, biarin aja nggak usah dibantuin
Cewek angkat barang berat
KO : Kesian banget, bantuin yuk..emang
suaminya ke mana ?
------------------------------------------------------------------
2. Cowok pake baju cewek
KO : Idih mbak..mo ke mana ? suwit..suwit..(bencong maksudnya)
Cewek pake baju cowok
KO : Cool..boleh juga..eksentrik
------------------------------------------------------------------
3. Cowok nganterin ceweknya orang
KO : Kamu siapa ? jedag..jedug (digebukin ama cowoknya yg cewek)
Cewek dianterin ama cowok orang lain
KO : Tetep aja yg digebugin yg cowok ama
cowoknya yg cewek, bingungkan..he..he..
------------------------------------------------------------------
4. Cowok suka shopping
KO : Amit-amit kayak cewek aja..
Cewek suka shopping
KO : Udah biasa maklumlah cewek
------------------------------------------------------------------
5. Cowok muter-muter di mall
KO : Muter-muter terus, nggak beli-beli...kayak
setrikaan nggak panas
Cewek muter-muter di mall
KO : Maklumlah belon ada yg cocok untuk dibeli..
------------------------------------------------------------------
6. Cowok ditraktir cewek
KO : Pelit banget sih..dasar cowok nggak modal
Cewek ditraktir cowok
KO : Emang seharusnya gitu
------------------------------------------------------------------
7. Cowok cengeng ngeliat sinetron
KO : Dasar cengeng, gitu aja nangis...gengsi doongg !!
Cewek cengeng ngeliat sinetron
KO : Bener2 berperasaan halus..dia pasti terharu..
------------------------------------------------------------------
8. Cowok nggak kerja
KO : Nggak punya malu
Cewek nggak kerja
KO : Lebih mementingkan keluarga
------------------------------------------------------------------
9. Cowok suka marah-marah
KO : Kasar banget dia, moga aja ntar suamiku nggak gitu
Cewek suka marah-marah
KO : Pasti dia lagi datang bulan
------------------------------------------------------------------
10. Cowok menangis & ketawa dalam satu waktu
KO : Gila
Cewek menangis & ketawa dalam satu waktu
KO : Begitulah cewek
------------------------------------------------------------------
11. Cowok idiot
KO : Malu-maluin
Cewek idiot
KO : Dia kan cantik
------------------------------------------------------------------
12. Cowok ngabisin duit istrinya
KO : Pasti buat selingkuh
Cewek ngabisin duit suaminya
KO : Itulah tugas cewek
------------------------------------------------------------------

cowo ga pake baju
KO: mas, finalis L-men ya??

cewe ga pake baju
KO: asyikkkkkkkkk ada bispak.. yuk.. yak.yuk...
--------------------------
cowo tiap ari pulang malem
KO: ah nama nya juga cowo..

cewe tiap ari pulang malem
KO: gmn hari ini mbak, dapet pelanggan brp?
--------------------------
cewe cium cewe
KO: wow..

cowo cium cowo
KO: anjrittttttt najisssssss.....
--------------------------------
cewe keliatan 'itu' nya:
KO: inilah arti sesungguh nya dari seni

cowo keliatan 'itu' nya:
KO: mas, cacing nya di kandang-in
--------------------------------
cewe bawa mobil ngebut..
KO: ati-ati mbak.. kalo mobil nya lecet khan sayang.. apalagi kalo mbak yang lecet lebih sayang lagi..

cowo bawa mobil ngebut..
KO: anjeng, belagu banget si..!!!!!!!gue timpuk batu ntar..
---------------------------------
cewe cakep,tajir tapi bertahun2 ngejomblo
KO: tipe orang yang pemilih ya mbak?

cowo cakep,tajir tapi bertahun2 ngejomblo
KO: HOMO!!
-----------------------------
cewe cakep makan di warteg
KO: wow, cakep2 tapi ga matre,tipikal ce idaman

cowo cakep makan di warteg
KO: cakep2 sayang KERE..
------------------------------
cewe lagi diem tiba2 mendesah..
KO: knp mbak?ada yang bisa saya bantu?

cowo lagi diem tiba2 mendesah..
KO: dasar BANCI KALENG!!!!
---------------------------
cewe jalan nya lambat
KO: wow anggun..

cowo jalan nya lambat
KO: mas, lagi kena 'raja singa' yah??

Mengapa Pertempuran 10 November 1945 Terjadi?

Pada 9 Maret 1942, Pemerintah India-Belanda (Nederlands-Indiƫ) di Kalijati dekat
Subang, Jawa Barat, menandatangai dokumen Menyerah Tanpa Syarat (Unconditional
Surrender) kepada balatentara Dai Nippon. Letnan Jenderal Hein Ter Poorten,
Panglima Tertinggi tentara India-Belanda mewakili Gubernur Jenderal Jonkheer
Tjarda van Starkenborgh-Stachouwer di pihak Belanda dan Jepang diwakili oleh
Jenderal Hitoshi Imamura, Panglima Tentara 16. Tentara Belanda secara sangat
pengecut menyerah kepada tentara Jepang dan telah menyerahkan seluruh wilayah,
termasuk rakyat jajahannya kepada penguasa baru yang tidak kalah kejam dan
rakusnya. Dengan demikian, Belanda telah kehilangan segala legitimasinya atas
wilayah bekas jajahannya.

Setelah Jepang menyerah –juga Tanpa Syarat- kepada sekutu pada 15 Agustus 1945,
tanggal 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Pernyataan
kemerdekaan ini jelas bukan merupakan suatu pemberontakan terhadap siapapun, baik
kepada Belanda, maupun kepada Jepang.

Sebagaimana diketahui, teks proklamasi disusun pada 16 Agustus 1945, malam hari,
di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda, dengan sepengetahuan Mayor Jenderal Otoshi
Nishimura, Kepala Departemen Urusan Umum Pemerintahan Militer Jepang di Jawa. Dan
setelah proklamasi kemerdekaan tersebut, Letnan Jenderal Moichiro Yamamoto,
Gunseikan (Kepala Pemerintahan) di Jakarta, juga tidak mengambil tindakan apapun
terhadap Republik Indonesia.

Sebaliknya, sejak saat itu, dan mencapai puncaknya pada bulan September 1945, di
seluruh Indonesia, rakyat mulai mengambil alih pemerintahan sipil dan melucuti
tentara Jepang, bahkan di beberapa daerah merampas senjata-senjata dari Jepang
melalui pertempuran sengit, yang menimbulkan korban besar di kedua belah pihak,
seperti halnya yang terjadi di Surabaya.

Senjata yang direbut dari tentara Jepang di Surabaya dan sekitarnya sedemikian
banyak, dan dapat mempersenjatai sekitar 20.000 – 30.000 orang, dari mulai pistol,
sampai senjata berat seperti meriam dan tank. Bahkan dapat mengirim senapan
sebanyak 4 gerbong kereta api ke Jakarta dan 2 gerbong ke Yogyakarta.

Untuk melucuti tentara Jepang, membebaskan interniran Eropa dan memulihkan
keamanan di wilayah bekas pendudukan Jepang di Asia Tenggara, termasuk Indonesia,
tentara Sekutu (Allied Forces) menugaskan Vice Admiral Lord Louis Mountbatten,
Panglima Tertinggi Tentara Sekutu di Asia Tenggara (Supreme Commander South East
Asia Command).

Untuk tugas ini, Mountbatten mengerahkan 3 Divisi (British-Indian Divisions) dan
dibantu oleh 2 Divisi Australia di bawah Jenderal Morsehead.

Namun, selain tugas dari Allied Forces tersebut, ada agenda tersembunyi yang
dilakukan oleh tentara Inggris dan Australia, yaitu membantu Belanda memperoleh
kembali jajahannya, sesuai dengan perjanjian antara Inggris dan Belanda di
Chequers, dekat London, pada 24 Agustus 1945, yang dinamakan Civil Affairs
Agreement, di mana disepakati, bahwa tentara Inggris akan membersihkan kekuatan
bersenjata Republik Indonesia, dan menyerahkan daerah yang telah “dibersihkan”
kepada Netherlands Indies Civil Administration (NICA).

Karena berbagai kendala dan keterbatasan yang mereka miliki, kapal perang Inggris
pertama, HMS Cumberland, baru tiba tanggal 15 September 1945 di Jakarta. Ikut
dengan kapal ini adalah Dr. Charles Olke van der Plas, mantan Gubernur Jawa Timur
zaman penjajahan India-Belanda.

Sedangkan di Surabaya, pasukan Inggris, Brigade 49 dari Divisi 23, baru tiba pada
25 Oktober 1945, lebih dari 2 bulan setelah pernyataan kemerdekaan bangsa
Indonesia. Sementara itu di Surabaya bangsa Indonesia telah mengambil alih, bukan
saja pemerintahan sipil, melainkan juga di bidang kemiliteran dan kepolisian.
Seluruh tentara Jepang telah dilucuti dan diinternir oleh tentara dan
laskar-laskar pemuda Indonesia.

Brigade 49 dari 23rd British-Indian Division berkekuatan sekitar 5.000 personal di
bawah pimpinan Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby, segera
bermaksud melucuti senjata yang dimiliki rakyat di Surabaya dan sekitarnya, namun
sudah tentu mendapat tentangan keras dari para pemimpin Republik Indonesia di
Surabaya.

Setelah melihat kekuatan yang dihadapinya, pada 26 Oktober 1945, Mallaby mengalah
dan menandatangani persetujuan dengan Gubernur Jawa Timur, Suryo, bahwa yang
dilucuti hanya tentara Jepang, dan tentara Republik Indonesia tidak dilucuti.

Namun terjadi kesalahan komunikasi antara pimpinan tertinggi tentara Inggris. Di
Jakarta, mereka memutuskan, bahwa seluruh persenjataan yang berada di tangan orang
Indonesia, harus diserahkan kepada tentara sekutu, juga di Surabaya. Pada 27
Oktober 1945 pukul 11.00, satu pesawat Dakota yang langsung datang dari Jakarta,
menyebarkan pamflet di aras Surabaya dan sekitarnya, yang berisi seruan, agar
seluruh senjata harus diserahkan kepada tentara sekutu dalam waktu 2 x 24 jam, dan
setelah itu “ BARANG SIAPA YANG DIJUMPAI DI JALAN MEMBAWA SENJATA,
AKAN DITEMBAK DITEMPAT.”

Dikabarkan, bahwa Brigadir Jenderal Mallaby sendiri terkejut dengan isi pamflet
tersebut, namun sebagai seorang serdadu, harus melaksanakan perintah atasan.
Tentara Inggris mulai melakukan razzia senjata. Hal ini tentu membuat gusar
pimpinan Republik Indonesia di Surabaya, karena mereka menilai, bahwa Inggris
melanggar kesepakatan yang ditandatangani satu hari sebelumnya, pada 26 Oktober
1945.

Pada sore hari tanggal 27 Oktober 1945, secara kilat dilakukan rapat pimpinan
militer tertinggi di Surabaya. Pertimbangan yang diambil adalah, apabila mereka
menyerahkan senjata kepada sekutu, tentara Republik Indonesia akan menjadi macan
ompong, alias tidak mempunyai kekuatan untuk mempertahan kemerdekaan dan
kedaulatan, sedangkan apabila tidak menyerahkan senjata, mereka akan ditembak di
tempat. Selain itu, sudah sejak awal pimpinan Republik mencurigai, bahwa tentara
Inggris dan Australia membantu Belanda untuk menjajah kembali Indonesia, yang
kemudian dugaan ini ternyata benar.

Dalam pertimbangan yang dilakukan, dikemukakan, bahwa pihak Republik mengetahui
berapa kekuatan tentara Inggris, dan di mana mereka berada, yaitu di 8 pos
pertahanan yang tersebar di Surabaya, sedangkan pihak Inggris tidak mengetahui
berapa kekuatan bersenjata Republik.

Dengan berpatokan pada gagasan Jenderal Prusia, Carl von Clausewitz, bahwa
“Angriff ist die beste Verteidigung” (Menyerang adalah pertahanan yang terbaik),
maka diputuskan untuk: MENYERANG TENTARA INGGRIS. Malam itu juga disebarkan
keseluruh pasukan serta laskar-laskar pemuda di Surabaya dan sekitarnya (Sidoarjo,
Gresik, Mojokerto dsb.) mengenai keputusan tersebut.

Dan malam itu juga, seluruh kekuatan rakyat bersenjata yang ada di sekitar
Surabaya, berdatangan untuk ikut ambil bagian dalam penyerangan tersebut.

Pagi hari tanggal 28 Oktober 1945 mulai pukul 04.30, serangan dilakukan terhadap 8
pos pertahanan Inggris di Surabaya.Tercatat sekitar 60 pasukan yang ikut ambil
bagian dalam pertempuran bulan Oktober di Surabaya, a.l. TKR Sidoarjo, Pasukan
Sadeli Sastrawijaya dari Bandung, Pasukan TKR Mojokerto, TKR Laut, TKR Udara,
PasukanMagenda dari Bondowoso, Pasukan KRIS (Kebaktian Rakyat Indonesia Sulawesi),
Pasukan Kalimantan, Pasukan Sriwijaya (yang seluruhnya terdiri pemuda-pemuda asal
Sumatera Utara dan Aceh, mantan pasukan Gyugun yang mempunyai pengalaman tempur
melawan tentara sekutu di Morotai), para Kiyai dari Banten dll.. Boleh dikatakan
seluruh suku bangsa Indonesia diwakili oleh para pemudanya di Surabaya dalam
pertempuran mempertahankan kemerdekaan yang baru diproklamasikan pada 17 Agustus
1945. Juga pemuda-pemuda Ambon dan Papua banyak yang bertempur di pihak Republik,
dan bahkan ada juga yang dari pulau Rote.

Bila dihitung, tepat TUJUHBELAS TAHUN setelah Sumpah Pemuda di Jakarta pada 28
Oktober 1928, pemuda Indonesia di Surabaya mewujudkan semangat tersebut dalam
bentuk fisik yang sangat heroik. Apakah hal ini hanya suatu kebetulan? Ataukah
memang ini suatu bentuk predestinasi (telah ditentukan sebelumnya)?

Selain sekitar 20.000 – 30.000 rakyat yang bersenjata, ikut mengambil bagian dalam
pertempuran tersebut sekitar 100.000 pemuda yang menyerbu hanya dengan clurit,
bambu runcing, tombak dll. Inilah awalnya bonek (bondo nekat-modal nekat) yang
sangat positif bagi perjuangan bangsa Indonesia.

Tentara Inggris yang menduga hanya akan melakukan tugas adminstratif, tidak siap
dengan logistik dan paramedis untuk suatu petempuran. Setelah digempur satu hari
penuh hingga malam hari, pimpinan tentara Inggris menyadari, bahwa mereka tidak
kuat menahan gempuran rakyat Indonesia di Surabaya. Mereka mengirim berita ke
Jakarta kepada Panglima tertinggi Tentara Inggris, Letnan Jenderal Sir Philip
Christison, untuk meminta bantuan Presiden Sukarno. Seorang perwira Inggris,
Kolonel A.J.F. Doulton: ”The Heroic resistance of the British troops could only
end in the extermination of the 49th Brigade, unless somebody could quell the
passion of the mob. There was no such person in Surabaya and all hope rested on
the influence of Sukarno.”

Malam itu juga, Presiden Sukarno yang sudah tidur, dibangunkan dan diminta untuk
datang ke Surabaya untuk menolong tentara Inggris yang berada di ambang kepunahan.

Sementara itu, pertempuran di Surabaya berlangsung terus dengan sengitnya. Blokade
total dilakukan atas pos-pos pertahanan Inggris. Saluran air dan listrik
dimatikan. Bantuan logistik yang didrop melalui udara oleh pesawat terbang Inggris
tidak tepat jatuh di pos tentara Ingris, dan jatuh ketangan pemuda Indonesia.
Akhirnya, pada 29 Oktober 1945 pagi hari, di dua tempat, antara lain di kompleks
Darmo, yang menjadi satu pos pertahanan Inggris, tentara Inggris mengibarkan
BENDERA PUTIH: MENYERAH. Kolonel dr. Wiliater Hutagalung menerima Kapten Flower
yang berkebangsaan Australia untuk berunding.

Dapat dibayangkan, bagaimana malunya tentara Inggris, sebagai salah satu PEMENANG
PERANG DUNIA II, setelah digempur satu hari-satu malam oleh rakyat Indonesia di
Surabaya, dipaksa mengibarkan BENDERA PUTIH.

Presiden Sukarno bersama Wakil Presiden Hatta dan Menteri Penrangan Amir
Syarifuddin Harahap tiba tanggal 29 Oktober 1945 siang hari, dan segera melakukan
perundingan dengan Brigadir Jenderal Mallaby. Pada hari itu ditandatangani
persetujuan gencatan senjata yang dinamakan:

“Armistic Agreement regarding the Surabaya Incident; a provisional agreement
between President Soekarno of the Republic Indonesia and Brigadier Mallaby,
concluded on the 29th October 1945.”

Dengan demikian, walau pun karena kepepet, tentara Inggris terpaksa mengakui
Sukarno sebagai THE PRESIDENT OF THE REPUBLIC INDONESIA.

Keesokan harinya, pada 30 Oktober 1945 siang hari, Presiden sukarno menandatangani
persetujuan dengan Panglima Divisi 23, Mayor Jenderal Douglas Cyril Hawthorn.
Setelah itu, mereka segera kembali ke Jakarta.

Sore hari, dalam rangka penyebarluasan kesepakatan Soekarno-Hawthorn, timbul
insiden tembak-menembak di pos pertahanan Ingris di Gedung Internatio, dekat
Jembatan Merah. Insiden itu dipicu oleh tembakan yang dimulai oleh tentara
Inggris, sebagaimana diakui oleh komandan Kompi D, Mayor Venu K. Gopal, yang
bertahan di Gedung Internatio. Pengakuan itu ditulis pada 8 Agustus 1974 kepada
penulis Australia, J.G.A. Parrot, yang menulis buku “Who killed Brigadier
Mallaby?”

Dalam tembak-menembak tersebut (cross fire), Mallaby, komandan Brigade 49,
kemudian ditemukan tewas. Pihak Inggris menyalahkan Indonesia atas tewasnya
Mallaby, namun dalam rekonstruksi, kemungkinan besar Mallaby tewas karena granat
yang dilemparkan oleh Kapten R.C. Smith. Pelemparan granat yang mengakibatkan
terbakarnya mobil yang ditumpangi Mallaby diakui oleh Smith dalam surat-suratnya
kepada J.G.A. Parrot, a.l. pada 23 November 1973 dan 20 Februari 1974.

Tuduhan Panglima tertinggi Tentara Inggris, Letnan Jenderal Christison dan
Panglima Divisi 23 Mayor Jenderal Mansergh tanggal 31 Oktober dan 9 November 1945
telah dibantah oleh Tom Driberg, anggota Parlemen Inggris dari Partai Buruh,
sebagaimana disampaikannya dalam sidang parlemen Inggris tanggal 20 Februari 1946,
bedasarkan keterangan yang diperolehnya dari Kapten Shaw, mantan ajudan Brigadir
Jenderal Mallaby.

Namun sejarah mencatat, bahwa tentara Inggris tetap melancarkan agresi militer
mereka, terbesar setelah Perang Dunia II, dengan mengerahkan sekitar 30.000
tentara, a.l. 20.000 dari Divisi 5, yang ikut mengalahkan pasukan Jerman di bawah
Marsekal Erwin Rommel yang legendaris di El alamein, Mesir, dan dengan
persenjataan termutakhir yang mereka miliki.

Akibatnya: Lebih dari 20.000 rakyat Surabaya –sebagian besar adalah sipil,
termasuk wanita dan anak-anak- tewas dalam agresi militer tersebut, dan hampir
seluruh kota Surabaya hancur, terutama bagian selatan.

Sementara itu, di wilayah timuer Indonesia, tentara Australia “membersihkan”
kekuatan bersenjata Republik Indonesia, dan setelah dibersihkan, pada 13 Juli
1946, secara resmi seluruh wilayah Indonesia Timur diserahkan kepada Netherlands
Indies Civil Administration (NICA), dan Belanda tidak membuang-buang waktu. Pada
16 – 22 Juli 1946, mereka menggelar yang dinamakan “Konferensi Malino”, di Malino.
Sulawesi Selatan, yang menjadi cikal bakal pembentukan Negara Indonesia Timur dan
Negara-Negara Boneka lain bentukan Belanda untuk menghancurkan Republik Indonesia.

Demikian ringkasan kilas balik sejarah, untuk memberikan informasi mengenai
peristiwa heroik PEMUDA INDONESIA PADA 28 OKTOBER 1945 DI SURABAYA, yang juga
patut mendapat perhatian dan penghargaan.

(Ringkasan ini dikutip dari : “10 November 1945. Mengapa Inggris Membom Surabaya?”
tulisan Batara R. Hutagalung. Penerbit: Millenium Publisher. )


source : http://befo.blogs.friendster.com/fery/2007/12/mengapa_pertemp.html

puisi ws rendra

SAJAK SEORANG TUA UNTUK ISTERINYA

Aku tulis sajak ini
untuk menghibur hatimu
Sementara kau kenangkan encokmu
kenangkanlah pula masa remaja kita yang gemilang
Dan juga masa depan kita
yang hampir rampung
dan dengan lega akan kita lunaskan.

Kita tidaklah sendiri
dan terasing dengan nasib kita
Kerna soalnya adalah hukum sejarah kehidupan.
Suka duka kita bukanlah istimewa
kerna setiap orang mengalaminya.

Hidup tidaklah untuk mengeluh dan mengaduh
Hidup adalah untuk mengolah hidup
bekerja membalik tanah
memasuki rahasia langit dan samodra,
serta mencipta dan mengukir dunia.
Kita menyandang tugas,
kerna tugas adalah tugas.
Bukannya demi sorga atau neraka.
Tetapi demi kehormatan seorang manusia.

Kerna sesungguhnyalah kita bukan debu
meski kita telah reyot, tua renta dan kelabu.
Kita adalah kepribadian
dan harga kita adalah kehormatan kita.
Tolehlah lagi ke belakang
ke masa silam yang tak seorangpun kuasa menghapusnya.

Lihatlah betapa tahun-tahun kita penuh warna.
Sembilan puluh tahun yang dibelai napas kita.
Sembilan puluh tahun yang selalu bangkit
melewatkan tahun-tahun lama yang porak poranda.
Dan kenangkanlah pula
bagaimana kita dahulu tersenyum senantiasa
menghadapi langit dan bumi, dan juga nasib kita.

Kita tersenyum bukanlah kerna bersandiwara.
Bukan kerna senyuman adalah suatu kedok.
Tetapi kerna senyuman adalah suatu sikap.
Sikap kita untuk Tuhan, manusia sesama,
nasib, dan kehidupan.

Lihatlah! Sembilan puluh tahun penuh warna
Kenangkanlah bahwa kita telah selalu menolak menjadi koma.
Kita menjadi goyah dan bongkok
kerna usia nampaknya lebih kuat dari kita
tetapi bukan kerna kita telah terkalahkan.

Aku tulis sajak ini
untuk menghibur hatimu
Sementara kaukenangkan encokmu
kenangkanlah pula
bahwa kita ditantang seratus dewa.

WS. Rendra, Sajak-sajak sepatu tua,1972

...BAHWA KITA DITANTANG SERATUS DEWA.

Operasi Linud Terbesar di Dili

Hanya sekitar tujuh jam, Minggu 7 Desember 1975, Kota Dili dikuasai lewat operasi lintas udara (Linud) terbesar dalam sejarah ABRI. Grup-1 Kopassandha dan Brigade-18/Linud Kostrad yang sebagian besar dari Batalion-502/Raiders Jawa Timur itu, diterjunkan dari sembilan pesawat angkut C-130B Hercules TNI AU.

Menjelang jam 05.00 WITA, BTP-5 (Batalion Tim Pendarat)/Infanteri Marinir, mengendap-endap di pantai Kampung Alor. Dengan dukungan tembakan kanon kapal perang TNI AL, BTP-5 mengawali rencana besar operasi perebutan Kota Dili, 7 Desember 1975. Operasi ini merupakan kelanjutan "Operasi Komodo" yang digelar Bakin awal 1975, untuk mengantisipasi makin keruhnya peta politik di Timor Loro Sae (Timor Negeri Matahari Terbit).

Euphoria politik yang berkepanjangan ini, memaksa Indonesia meningkatkan operasi menjadi operasi Sandhi Yudha (combat inteligence) terbatas dengan sandi "Operasi Flamboyan". Operasi yang dipimpin Kolonel Dading Kalbuadi dengan inti pasukan pemukul operasi Grup-1 Para Komando/Kopassandha yang menempatkan Detasemen Tempur-2 (Denpur) di perbatasan sejak Oktober 1975 inilah, yang kemudian berubah ujud menjadi "Operasi Seroja".

Perebutan Dili yang didahului operasi ampibi ini, diputuskan Menhankam/Pangab Jenderal TNI M Panggabean, 4 Desember di Kupang. Operasinya sendiri dilakukan melalui pertimbangan dan analisa lapangan setelah melihat pergerakan pasukan Fretilin. Bukan sepihak, ketegasan sikap Indonesia juga didasari keinginan rakyat Timor Portugal berintegrasi dengan Indonesia. Sikap yang diwakili empat partai Apodeti (Associacao Popular Democratica de Timor), UDT (Uniao Democratica de Timorense), KOTA (Klibur Oan Timor Aswain), dan Trabalista itu dikenal dengan Deklarasi Balibo, 30 Nopember 1975. Sikap yang sekaligus menandingi deklarasi berdirinya Republik Demokrasi Timor Timur secara sepihak oleh partai Fretilin (Fronte Revolucionaria de Timor Leste Independente), dua hari sebelumnya.

Sebelum perebutan Dili, Fretilin sudah terlibat baku tembak dengan pasukan ABRI dalam perebutan Benteng Batugade (7 Oktober). Alasan berikutnya, meningkatnya pelanggaran perbatasan diselingi perampokkan ternak oleh Fretilin di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Pelanggaran yang meningkat sejak Juni 1975 itu, sering tertangkap basah oleh ABRI hingga menimbulkan tembak-menembak. Korban mulai berjatuhan.

Lebih seru lagi, sejak 1 Oktober, Komando Tugas Gabungan (Kogasgab) Operasi Seroja mendeteksi keberadaan dua kapal perang kelas frigat AL Portugal di sekitar Timor. Celakanya, 7 Desember pagi, kedua kapal tersebut justru merapat di lepas pantai Dili. "Mereka buang jangkar lebih dekat ke pulau Atauro, karena di sana bercokol pemerintahan pelarian Portugal dari Timor," kata Hendro Subroto, wartawan TVRI yang meliput saat itu. Entah kebetulan, di selat yang memisahkan pulau Atauro dan pulau Alor ini, tiga formasi arrow Hercules satu formasi tiga pesawat akan membuat manuver abeam (posisi pesawat 90 derajat terhadap suatu check point di sisi kiri atau kanan pesawat).

Gunship

Menjelang berakhirnya tanggal 6 Desember 1975, di Lanud Iswahyudi, Madiun, Jawa Timur, di luar kebiasaan, ratusan pasukan berperalatan lengkap berseliweran. Sebagian menyandang parasut T-10 buatan Amerika, separuh lagi senapan serbu AK-47 buatan Soviet. Di apron, sembilan pesawat angkut berat C-130B Hercules Skadron 31, siap terbang. Beberapa air crew menyempatkan melakukan pemeriksaan akhir sebelum mengudara.

Kesembilan pesawat ini tiba di Iswahyudi siang itu. Letkol Pnb. Suakadirul menuturkan, perintah berangkat ke Iswahyudi diterimanya Jumat, 5 Desember, dari Kol. Pnb. Susetyo, Komandan Satuan Tugas Udara Operasi Seroja. Isi perintah: usai shalat Jumat, seluruh anggota Skadron 31 kembali ke tempat masing-masing. Tidak seorangpun dibenarkan pulang. "Saya belum tahu kemana arah perintah itu. Tapi saya bisa menduga dengan melihat perkembangan situasi di lapangan," ingat Marsda (Pur) Suakadirul.

Dalam perintah rahasianya, Komandan Skadron 31 diminta menyiapkan 12 pesawat untuk mengangkut satu batalion paratroops. "Jadi saya harus menyiapkan 12 set crew. Pilot, co-pilot, navigator, engineer, radio telegrafis, load master dan pembantunya. Jumlahnya sekitar 120 orang," katanya. Kebetulan dua pesawatnya dalam perawatan, hanya 10 pesawat bisa disiapkan. Dalam jajaran penerbangnya, Suakadirul sengaja menempatkan dua penerbang senior Letkol Pnb. Siboen dan Kol.Pnb. Suhardjo. "Sebagai panutan, lah."

Maka, esok harinya, sembilan Hercules bertolak dari Halim Perdanakusuma menuju Iswahyudi. Tiga diantaranya mengangkut Kopassandha. Baru di Madiun lah, sorenya, Suakadirul mendapat kejelasan bahwa akan dilakukan operasi pen-drop-an pasukan di Dili. Untuk itu, armadanya akan mengangkut satu batalion pasukan payung. "Satu pesawat memuat 100 orang," jelas Hendro, wartawan yang meliput. Pada hari yang sama di Timor, Batalion-403/Raiders Kostrad tiba di lepas pantai Tailaco dengan LST KRI Teluk Bone. Sorenya, disusul BTP-5/Infantri Brigade-1/Pasrat Marinir masuk LST untuk persiapan pendaratan ampibi di Dili jam 05.00 esok harinya.

Tanggal 6 Desember, jam 23.50, flight leader Letkol Pnb. Suakadirul, memulai operasi dengan menerbangkan Hercules T-1308. Berturut-turut, dipekatnya malam, kedelapan pesawat meninggalkan landasan pacu Lanud Iswahyudi. Pesawat bergerak ke arah Ponorogo, terus heading ke timur sambil menyusun formasi. Dalam penerbangan antara Ponorogo dan Denpasar, sembilan pesawat mulai membentuk formasi arrow dengan panduan exhaust dan lampu take off pesawat.

Sifat operasi pendadakan. Formasi sembilan Hercules ini diberi sandi Rajawali Flight. Untuk menjaga kerahasiaan, selama penerbangan diterapkan radio silence. Komunikasi antar penerbang dilakukan menggunakan morse. Pesawat terus naik hingga mencapai ketinggian 22.000 kaki dengan kecepatan 280 knot. Di utara Denpasar, leader mengirim morse ke Air Traffic Control (ATC) Bandara Ngurah Rai: Rajawali abeam Denpasar. Lewat Denpasar, Suakadirul kontak Lanud Penfui, Kupang, untuk menginformasikan posisi Rajawali flight pada beberapa check point ke Markas Komando Operasi Seroja di kapal tender kapal selam KRI Ratulangi.

T-1308 yang paling lambat terbangnya, dipilih sebagai flight leader agar pesawat lain sebagai wingman mudah menyesuaikan dalam terbang formasi. Bertindak sebagai wingman, Letkol Pnb. Sudjiharsono (kiri) dan Kol.Pnb.Suhardjo (kanan). Formasi arrow kedua, dua mil dibelakangnya, diterbangkan Letkol Pnb.Siboen (leader), Letkol Pnb.O H Wello (kiri), dan Letkol Pnb.Sukandar (kanan). Arrow ketiga dipimpin Letkol Pnb.Masulili dan Mayor Pnb.Achlid Muchlas/Mayor Pnb.Sudiyarso (kiri) serta Mayor Pnb.Murdowo (kanan).

Suakadirul menggambarkan, suasana begitu senyap di pesawat. Desah nafas mereka mengeras, maklum, operasi Linud pertama di Dili dan terbesar bagi Hercules sepanjang sejarah ABRI. Menunggu tentu membosankan. Apalagi tujuan medan perang. Perhitungannya, penerbangan ke Dili memakan waktu 4 jam 50 menit. Sementara tiap pesawat membawa 42.000 pound avtur JP-4, yang cukup untuk penerbangan 10 jam 30 menit.

Garis besarnya, operasi penerjunan untuk merebut Kota Dili dari Fretilin dilakukan dalam tiga sortie. Sortie pertama dengan sasaran Dili, akan diterjunkan Grup-1 Kopassandha dipimpin Letkol (Inf) Soegito dan Batalion Infantri Linud 501 di bawah komando Letkol (Inf) Matrodji. Sortie kedua, dari Lanud Penfui, Kupang, menyusul Batalion 502 di bawah Mayor (Inf) Warsito dengan target Komoro. Khusus Baret Merah, dalam operasi ini dipelopori Denpur-1, disebut juga Nanggala-5, di bawah komandan Mayor (Inf) Atang Sutisna. Sortie ketiga, direncanakan juga dari Kupang.

Letkol Soegito membagi Nanggala-5 ke dalam tiga tim. Tim-A dipimpin Mayor Atang Sutisna, melaksanakan perebutan kantor gubernur. Tim-B dipimpin Lettu Atang Sanjaya, merebut pelabuhan Dili. Sedang Tim-C dipimpin Lettu Luhut Panjaitan, merebut lapangan terbang Dili. Ketiga tim disebar ke dalam empat Hercules terdepan, dengan perhitungan jika salah satu pesawat mengalami gangguan atau tertembak, tim bisa berharap pada pesawat berikutnya. Artinya, operasi harus tetap jalan.

Pasukan sortie kedua dan ketiga yang akan diberangkatkan dari Kupang, berasal dari Jakarta dan Jawa Timur. Karena terbatasnya kemampuan TNI AU dalam mendukung angkutan udara, pengiriman pasukan ke Kupang diputuskan menggunakan pesawat Garuda Indonesian Airways. Garuda menjembatani pengiriman pasukan dari Halim Perdanakusuma dan Iswahyudi menggunakan 17 F-28 dan empat F-27 Friendship. Operasi jembatan udara ini dipimpin langsung direktur utamanya Wiweko Supono.

Untuk mempertahankan pendadakan, tentu tidak sekadar mengandalkan pemahaman topografi. Serangan udara juga berperan. Perebutan Irian Barat memperoleh keunggulan di udara, karena didukung pesawat tempur. Pesawat pembom dan angkutnya, juga mendapat close air support. Sebaliknya, untuk Dili, bantuan tembakan udara (BTU) justru masalah. Ini disebabkan seluruh pesawat P-51 Mustang Skadron 3/Tempur Taktis dinyatakan grounded, setelah kecelakaan beruntun menewaskan, diantaranya, Mayor Pnb Sriyono. Sedangkan pesawat latih lanjut T-33 T-Bird (versi militernya Shooting Star) dan F-86 Sabre bantuan Australia, belum dipersenjatai. Dari tujuh bomber B-26 Invader Skadron 2/Pembom Taktis, hanya dua yang serviceable. Penerbang pesawat peninggalan PD II inipun, hanya dua orang yang masih berkualifikasi. Yaitu Letkol Pnb Danendra (Danlanud Penfui) dan Mayor Pnb Soemarsono, yang ditarik kembali dari Pelita Air Service.

Pentingnya BTU sangat disadari Amerika ketika di palagan Vietnam. Tidak heran kemudian, Jenderal USAF John P McConnel mengusulkan modifikasi C-47 menjadi gunship untuk mendukung bantuan tembakan udara. Dakota itu kemudian populer dengan sebutan Gooney Bird. Sebutannya pun diganti menjadi AC-47 mulanya FC-47. Pesawat yang dilengkapi tiga senapan mesin kaliber 7,62 mm di sisi, selama perang Vietnam digunakan USAF sebanyak 20 pesawat di samping AC-130 Spectre Gunship.

Terinspirasi oleh kepopuleran gunship ini, dua pesawat C-47 Dakota Skadron 2/Angkut Ringan TNI AU, dibedah menjadi AC-47 gunship. Mekanik dan teknisi Depopesbang 10 Bandung, menjejali dengan tiga senapan mesin kaliber 0,50 mm. Untuk mengenal medan, ujicoba penembakan dilakukan di sepanjang perbatasan Timor Portugal bulan September 1975. Jadilah dua B-26 dan dua AC-47, direncanakan memberikan BTU dalam mendukung operasi Linud 7 Desember.

Go!

Pesawat terus bergerak dalam kesunyian. Sesekali, bunyi morse memecah keheningan. Di timur Flores, Rajawali flight perlahan-lahan turun ke 5.000 kaki sambil menyusun formasi penerjunan. Persis di atas pulau Alor pada ketinggian 7.000 kaki, lampu merah dekat pintu menyala dan bel berdering pendek tiga kali sebagai tanda pasukan mulai berdiri untuk persiapan.

Waktu penerjunan menjelang lampu hijau tinggal 10 menit lagi. Anggota Kopassandha dan Brigade-18/Linud Kostrad, mencantolkan pengait pada ujung strop di kabel baja yang merentang di kabin. Dengan sigap, posisi ransel, senjata, dan perlengkapan perorangan lainnya dibenahi. Hampir tidak ada suara. Semua membisu dalam kesibukkan masing-masing.

Abeam Atauro, pesawat sudah di 5.000 kaki. Karena radar pesawat digunakan untuk cuaca, Suakadirul dibuat kaget ketika melongokkan kepalanya melihat dua kapal frigat Portugis Joao Roby dan Alfonso de Albuquerque lego jangkar di lepas pantai Atauro. "Tidak ada informasi dua kapal frigat dilengkapi radar dan sonar, buang sauh di Atauro," protes Suakadirul. Aneh. Padahal, KRI Ratulangi sudah berpapasan dengan Joao Roby di perairan Timor, 23 Oktober. Hebat lagi, sejak 1 Oktober keberadaan kapal yang memiliki 3 kanon 100 mm ini sebenarnya sudah diketahui. "Saya tidak mengerti soal itu," jawab Suakadirul.

Pintu kiri-kanan pesawat mulai dibuka. Kecepatan dikurangi hingga 110 knot. "Saya bilang kita 5.000 kaki. Lampu kuning menyala, terus depressurized," cerita Suakadirul. Waktu tersisa menuju dropping zone (DZ) tinggal empat menit. Perlahan, jarak horizontal antar pesawat di perpendek hingga 300 kaki (sekitar 100 meter). Demikian pula jarak vertikal antar pesawat, hanya selisih 50 kaki. "Saya berada pada ketinggian 900 kaki," ucap Suakadirul. Jadi kalau dihitung hingga pesawat terakhir, ketinggiannya 1.250 kaki.

Mendekati pantai Dili, dengan referensi Tanjung Fatukama, Rajawali flight belok kanan langsung menuju jantung kota Dili. Agar pesawat mampu terbang pada kecepatan 110 knot, menurut Suakadirul, flap diturunkan sebesar 50 persen. Bagi Suakadirul, Dili bukan hal baru. Tahun 1970, lulusan Chekoslowakia ini telah mondar-mandir dengan Dakota milik Zamrud rute Denpasar, Rembiga, Sumbawa, Kupang dan Dili untuk RON (remain over night). Sementara, navigator buka suara, "2 menit ahead."

Sembilan pesawat muncul dari balik perbukitan tanpa lindungan (escort) B-26 dan AC-47. Bel berdering panjang sekitar lima detik setelah Hercules T-1308 terbang melintas di atas sisi barat perkampungan nelayan. Jam di tangan Suakadirul menunjukkan pukul 05.45, bertepatan perubahan lampu kuning menjadi lampu hijau. "Kerongkongan saya mendadak kering," ujar Suakadirul.

Hanya dalam hitungan detik menjelang jam 05.45, jumping master berteriak. "Penerjun siap?" Dilanjutkannya dengan perintah, "Sedia di pintu!" Sekian detik kemudian, jumping master berteriak lebih keras. "Go!"

Mengambil arah 260 derajat atau hampir ke barat pada garis sejajar dengan jalan Dr. Antonio de Carvalho di tengah Kota Dili, anggota pertama melompat dari Hercules T-1308. Ratusan kemudian, berbaur dari Kopassandha dan Kostrad, melompat dari tiap pesawat. Dalam empat hitungan, parasut T-10 berwarna hijau zaitun terkembang dikeremangan pagi di atas Dili. Karena komunikasi segitiga Fretilin, Dili-Atauro-kapal frigat sudah terjalin rapi, penerjunan sortie pertama kehilangan faktor pendadakan. Pasukan diberondong secara sporadis dari bawah. Peluru api (tracer) yang dilepas Fretilin, bagai kunang-kunang memenuhi langit.

Pasukan Linud yang masih mengambang, balik menembak. Maka, pagi itu, terjadilah pertempuran sengit antara pasukan Linud dan gerombolan Fretilin. Entah digunakan pada saat D-day, beberapa bulan sebelumnya menurut Hendro, 15.000 pucuk senjata peninggalan Portugal dibagi-bagikan Fretilin untuk mempersenjatai rakyat. Sesungguhnya juga, Fretilin telah siaga begitu listrik dipadamkan jam 03.00 bertepatan pendaratan marinir disertai tembakan kanon dari kapal TNI AL. Dan radar Plessey dua kapal frigat Portugal pun, tentu tidak tidur.

Dapat dibayangkan perjuangan hidup-mati pasukan Linud. Tidak semua mendarat dengan selamat. Ada yang kandas di atap rumah, tersangkut di pohon atau di pagar. Yang mendarat di lapangan terbuka di tengah kota, "terpaksa" menjadi sasaran empuk. Belum sempat berbenah, mereka langsung terlibat baku tembak dengan Baret Coklat mantan Tropaz, serdadu Portugal. Sama sekali tidak ada waktu untuk konsolidasi. Tiga tim yang ditunjuk, berusaha keras menyebar memulai operasi pembebasan kantor gubernur, pelabuhan, dan lapangan terbang. Tembak-menembak bergemuruh di mana-mana. Walaupun sudah mengetahui kedatangan pasukan Indonesia, Fretilin tetap kocar-kacir. Jika mau bersabar, tentu Indonesia bisa mengambil keuntungan dengan perencanaan matang karena Fretilin tidak pernah memprediksi Indonesia akan menyerbu dari udara. Perkiraannya serbuan dari perbatasan.

Karena saat penerjunan pesawat dihujani tembakkan ditambah obstacle bukit setinggi 1.500 kaki di ujung runway Dili, Rajawali flight harus belok ke kanan arah pantai untuk terbang ke Kupang. Karena juga DZ cukup pendek dan interval penerjunan terlalu lama waktunya cuma satu menit 79 orang dari 720 pasukan para batal terjun, termasuk komandan Tim-C Lettu Luhut Panjaitan.

Tidak hanya mengenai pasukan, tembakkan dari bawah juga menghantam empat Hercules. Bahkan, load master T-1312 yang diterbangkan Letkol Wello, Pelda Wardjijo, tewas diterjang peluru yang menembus badan pesawat. Pesawat Suakadirul juga tak luput. Peluru merusak navigation compass dan auxiliary hydraulic pump. Peluru juga menembus kaca kokpit di sisi kiri Suakadirul. Secangkir kopi yang ditaruhnya, terlontar ke depan kokpit dan membasahi dahi sang captain. Crew sempat menduga captain-nya tertembak. Apalagi setelah melihat cairan kental meleleh di kepalanya. "Ternyata cuma kopi."

Dua pesawat Hercules lainnya yang diterbangi Letkol Pnb. Sudji Harsono dan Kol.Pnb. Sukandar, turut tertembak. Kesembilan pesawat plus 79 anggota yang batal terjun, meneruskan penerbangan ke Kupang selama 48 menit. Dari Kupang, setelah memeriksa kondisi pesawat yang tertembak, sortie kedua dilanjutkan menggunakan lima Hercules. Komoro ditentukan sebagai DZ. Karena empat pesawat tidak laik terbang, setengah kekuatan Batalion 502, tidak terangkut. Jam 07.45, sortie kedua diterjunkan di Komoro dengan aman karena Fretilin telah dipukul mundur ke perbukitan di selatan Dili. Suakadirul mengganti pesawatnya dengan T-1305.

Salah tembak

Sortie kedua berhamburan ke luar pesawat. Entah siapa yang memerintahkan, saat melayang di udara, 400 lebih Baret Hijau menghujani dengan tembakan dan granat iring-iringan pasukan yang sedang bergerak menuju lapangan terbang Dili. Seperti sortie pertama, tembak-menembak kembali terulang. Saling membidik terus berlangsung tanpa kedua pihak menyadari, mereka adalah teman. Di bawah Marinir yang habis memukul mundur Fretilin di sepanjang garis pantai, yang melayang, Kostrad. Untunglah Marinir cepat berinisiatif mengakhiri tembak-menembak (friendly fire), dengan mengibarkan "Merah Putih". Untung lagi, tidak ada korban.

Suakadirul mengetahui kesalahpahaman itu beberapa saat kemudian. Setibanya di Penfui, Rajawali flight mempersiapkan sortie ketiga penerjunan pasukan Kostrad yang masih tersisa ke pinggiran barat Kota Dili. Takut kejadian tragis sortie kedua terulang kembali, Mako Operasi Seroja memutuskan membatalkan sortie ketiga.

Setelah berjuang dari jam 06.00 hingga tengah hari, Dili akhirnya dibebaskan. Fretilin mundur ke perbukitan selatan kota Dili. Pemimpinnya melarikan diri ke Aileu. Lobato dan Ramos Horta hengkang ke Australia. Hanya mantan Tropaz yang berani bertahan. Petangnya, 7 Desember, pemerintah mengeluarkan pernyataan bahwa hari itu, pukul 12.30, Dili telah dibebaskan oleh perlawanan rakyat yang dipelopori Apodeti, UDT, KOTA dan Trabalista dibantu para sukarelawan Indonesia.

Besoknya dalam evaluasi, korban dihitung. 35 orang Baret Hijau yang hampir seluruhnya dari Batalion-502/Raiders, termasuk dua mayor dan dua kapten, tewas. Dari Baret Merah, 16 orang tewas tertembak. Tiga lagi tenggelam di laut. Tiga orang yang semula hilang, mayatnya ditemukan beberapa bulan kemudian. Komandan Tim-B, Lettu Atang Sanjaya, terkena pecahan munisi AK-47-nya yang tertembak. Malang bagi rekannya, Mayor Atang Sutisna, tewas tertembak. "Ditembak sniper," ungkap Hendro. Di pihak Fretilin, korban lebih banyak lagi. Hendro Subroto mencatat dalam tulisannya yang dimuat majalah Airforces, edisi Januari 1999 di bawah judul "Drop Zone Dili", 122 tewas dan 365 orang tertawan. Operasi terus bergulir. Tiga hari kemudian, giliran Baucau dibebaskan.(ben)

TERLALU MEREMEHKAN
"Kita terlalu meremehkan Fretilin, hingga merasa Rajawali flight tidak perlu di-escort," kata Hendro Subroto. Menurut Hendro, memang Fretilin hanya memiliki senapan mesin ringan MG-34 7,92 mm Spandow. Kalau di-escort, tentu akan lain ceritanya. Korban bisa ditekan. Belum lagi keberadaan dua kapal frigat. "Mestinya intelijen beri informasi. Masa Pak Suakadirul terbang di Atauro, tidak tahu ada frigat di bawah," kritik Hendro. Salah tembak antara Marinir dan Kostrad, juga disinyalir Hendro buruknya koordinasi.

Hendro menduga lagi, mungkin perwira operasi menganggap apa yang terjadi di Padang dan Pekanbaru, akan terulang. Waktu itu, begitu pasukan payung diterjunkan, pemberontak PRRI lari terbirit-birit. "Mereka kira Fretilin juga akan lari. Nyatanya, malah nembakki," keluh Hendro. Sedang Belanda waktu "menyikat" Maguwo Desember 1948, menerjunkan dulu puluhan boneka untuk mengetahui posisi kekuatan penangkis serangan udara AURI. P-51 Mustang dan P-40 Kittyhawk-nya pun, men-straffing Maguwo sebelum pasukan payung diterjunkan. Mestinya, banyak yang bisa dijadikan referensi.(ben)



Cerita ini disadur dari Angkasa Online, semoga bisa memberikan pencerahan kepada pembaca dan generasi mendatang...
Bagaimana Perjuangan ABRI - TNI dari dulu sampai Sekarang......

source : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=274970&page=3